Puisi. Judul : Wajah Indonesia Suatu Masa

- Wartawan

Senin, 29 Januari 2024 - 03:45

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BjAku adalah jelata
Setiap hari mengungkai kaki, menyala makan
Pulang malam melanting uang
berlembar-lembar, sekadar recehan
Tapi aku tetap mendengkur dengan renyap

Pada suatu masa
Di negeri ku
Orang-orang dan Jelata tak lagi mengalas di jalan-jalan, di pinggiran kota, di tengah ekspansi, di lorong-lorong, di atas gedung, di pasar murah, di amal bazar, di sekolah, di perusahaan, di lembah, di gorong-gorong
Tanah jarang basah
Udara mengepulkan wajah wabah dan pemerintah
Suara-suara gaduh dengan sirine pembawa jenazah
Katanya, dunia berkalang tanah,
Berjiwa-jiwa serempak binasa
Tumbang di mana saja
Di tempat apa saja
Dikubur entah bagaimana

Pada suatu masa
Di negeri ku
Para Jelata meraung di seluruh penjuru
Denyut semakin melarat,
Sandang pangan mengempis,
Para ibu menangis
Bapak-bapak hampir mati pesimistis
Para buruh disisih
Toko-toko kecil dan perusahaan akhirnya jatuh dengan pedih
Sedang subsidi ludes dikikis para pembesar yang rondah-randih

Katanya, orang-orang akan mati karena pandemi
Nyatanya, mereka mati karena perut mereka sunyi
orang-orang akan selamat kalau berdiam diri menunggu
Nyatanya, mereka mati karena terbelenggu

Pada suatu masa
Di negeriku
Tataran aturan semakin membosankan
Orang-orang saling berbantah
Saling menyalah
Para tukang saling membantai
Politisi saling menindas
Pak Pol pada rakyat saling mengedor
Rakyat sesama rakyat saling menjerit
Juru rawat pada pasien saling mengerang
Guru dan murid saling meratap
Semua tak lagi kontributif
Kecuali, kemana Para penguasa?
Tetiba tuli pada jelata,
Coretan penyair dibantah,
Suara mahasiswa malah dianggap tak beradab

Penguasa meminta rakyatnya patuh,
Rakyat patuh, tapi semakin jatuh
Para penguasa semakin utuh dan tangguh

Pada suatu masa
Di negeriku
Kami hidup di era meditasi dan kejahatan yang sempurna

Suatu nanti,
Dalam sejarah,
dimana hasrat untuk hidup begitu kuat,
Kami akan disambut dengan sorak-sorai kebenaran yg mengerikan.

Berita Terkait

Dapat Suntikan Modal Rp 1,5 Juta, Pedagang Keliling di Jombang Gembira: “Semoga Dagangan Lancar”
Izin Lapor, Pak Bupati: Kantor Balaidesa Suwaluh Jam 12:56 wib Pelayanan Publik Tutup
GMBI Distrik Gresik Bagikan Zakat Fitrah pada Warga Sekitar Sekretariatan
Ressa dan Dadan Ramdani Dua Penyanyi Berbeda Genre Rilis Lagu Duet “Tak Enak Bilang Enak”
Pengawasan Sikapi Human Error C1 0 SIREKAP Tiga Digit
Bupati Garut Dorong Pengembang Perumahan Tambahkan Fasilitas Umum
Acha Tasya Rilis Lagu “Semu”, Tentang Cinta Berbalas Harapan Palsu
Dugaan penyelewengan Anggaran DD Desa Ciela, PJS dan BPD Jadi Sorotan

Berita Terkait

Senin, 27 Oktober 2025 - 15:00

Program Pemutihan Diperpanjang, Polantas Polres Sampang Menyapa Dengan Pelayanan Prima.

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:28

Muhammad Hudin, Ketua GMBI Distrik Gresik Peringati Hari Santri Nasioanal Santri Adalah Penjaga Moral Bangsa

Selasa, 21 Oktober 2025 - 14:42

Ketika Rumah Sakit Menjadi Cermin Peradaban: Komisi C Sidak RS Iskak, Bongkar Carut Marut SKTM dan Etika Pelayanan

Selasa, 21 Oktober 2025 - 09:20

Kapolres Madiun Beri Penghargaan kepada Warga Pendukung Pembangunan SPPG

Selasa, 21 Oktober 2025 - 08:41

Bukan Hanya Kasus SKTM, Nyawa di Ujung Jarum: RSUD dr. Iskak dan Luka Sistemik Pelayanan Publik

Senin, 20 Oktober 2025 - 04:03

Ketua LSM GMBI Berbek ambil sikap tegas, Pendampingannya di rasa memanas

Senin, 20 Oktober 2025 - 03:53

Klarifikasi Polres Gresik atas berita informasi penangkapan Galian C yang di lepas begitu saja

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 22:00

Lita Machfud Arifin, bersama jajaran pengurus DPW, melakukan kunjungan ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Tulungagung

Berita Terbaru