Site icon spjnews.id

Klarifikasi Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kauman Tulungagung: Sumbangan Sukarela, Bukan Pungutan

Agus Sugiarto, S.Pd., M.Pd. kepala sekolah SMA negeri 1 Kauman Tulungagung

Agus Sugiarto, S.Pd., M.Pd. kepala sekolah SMA negeri 1 Kauman Tulungagung

spjnews.id | TULUNGAGUNG — Di tengah derasnya arus informasi dan persebaran video yang menimbulkan tafsir beragam, SMA Negeri 1 Kauman Tulungagung memilih jalan terang: menjelaskan dengan jernih, bukan membantah dengan emosi. Sebuah video yang beredar di masyarakat memunculkan dugaan adanya “tarikan” kepada siswa. Namun, Kepala Sekolah Agus Sugiarto, S.Pd., M.Pd., dengan tenang dan penuh tanggung jawab, memberikan klarifikasi yang mengedepankan etika publik dan semangat gotong royong.

“Yang jelas tidak ada tarikan atau pungutan. Yang ada itu sumbangan sukarela dari wali murid melalui komite sekolah, dan semuanya telah disepakati bersama. Tidak ada paksaan, apalagi sanksi bagi siswa yang tidak menyumbang. Menyumbang kami terima, tidak menyumbang pun tidak apa-apa. Mosok mau menyumbang tidak kita terima,” ujar Agus dengan nada teduh, Sabtu (01/112025).

Pernyataan ini bukan sekadar pembelaan, melainkan penegasan atas prinsip dasar pendidikan: bahwa partisipasi masyarakat adalah ruh dari peningkatan mutu, bukan beban yang dipaksakan. Agus menambahkan bahwa seluruh proses penerimaan sumbangan tetap berada dalam koridor hukum dan regulasi yang berlaku.

“Kami tidak lepas dari aturan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016. Di sana jelas diatur bahwa Komite Sekolah, yang terdiri dari orang tua siswa, tokoh masyarakat, dan pakar pendidikan, bertugas meningkatkan mutu pendidikan melalui gotong royong. Komite boleh menggalang dana berupa sumbangan atau bantuan, tapi dilarang melakukan pungutan,” jelasnya.

Lebih jauh, Agus menekankan bahwa transparansi adalah fondasi kepercayaan. Setiap program yang dirancang oleh sekolah disampaikan kepada wali murid melalui presentasi yang melibatkan siswa OSIS, sebagai bentuk pendidikan demokrasi sejak dini. Dan pada setiap akhir tahun ajaran, laporan pertanggungjawaban disampaikan secara terbuka di hadapan para orang tua.

Dalam suasana yang kadang mudah tersulut oleh persepsi, klarifikasi ini menjadi oase yang menyejukkan. Ia mengingatkan kita bahwa pendidikan bukan hanya soal kurikulum dan nilai, tetapi juga tentang membangun kepercayaan, menjunjung etika, dan merawat semangat kebersamaan. Sebagaimana diajarkan oleh para pemikir besar bangsa, bahwa “pendidikan adalah jalan menuju kemerdekaan batin dan kemuliaan akal.”( Mualimin/ SPJ News.id )

Exit mobile version