spjnews.id | GARUT – Paska audiensi, Ketua Ikatan Santri Pondok Pesantren (ISPP), Wa Aceng Beton, memberikan pernyataan kepada awak media di depan Sekolah YBHM (Yayasan Baitul Hikmah), Jalan Otista, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, pada Senin, 20 Oktober 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Wa Aceng menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya terhadap keputusan Bupati Garut, Dr. H. Syakur Amin, yang telah menghentikan sementara pekerjaan atau proyek yang berada di lingkungan YBHM.
“Kami dari Ikatan Silaturahmi
Pondok Pesantren sangat bersyukur dan mengucapkan Alhamdulillah yang sebesar-besarnya kepada Pak Bupati Garut, Dr. H. Syakur Amin, yang dengan tegas memberhentikan aktivitas pekerjaan di lingkungan YBHM,” ujar Wa Aceng.
Ia menambahkan bahwa keputusan ini sangat berarti, terutama karena pekerjaan tersebut selama ini telah mengganggu proses belajar para santri dan siswa.
“Luar biasa, Pak Bupati. Proses pembelajaran hari ini bisa kembali normal. Karena memang, aktivitas para pekerja sebelumnya sangat mengganggu kami. Selama hampir seminggu, kegiatan belajar terganggu, bahkan sampai ujian komputer pun harus tertunda. Itu yang membuat kami sangat geram,” tegasnya.
Terkait polemik antara pihak YBHM dan pihak Pak Toni, Wa Aceng berharap masalah tersebut segera menemukan titik terang melalui jalur hukum dan tidak lagi mengganggu dunia pendidikan.
“Harapan kami ke depan, polemik yang terjadi antara dua kubu – anggap saja antara pihak sekolah YBHM dan Pak Toni – bisa segera selesai. Tadi Pak Bupati langsung yang menghentikan aktivitas para pekerja dari pihak Pak Toni sampai menunggu kepastian hukum. Itu kami sangat apresiasi. Kalau jempol saya ada lebih dari empat, mungkin semuanya akan saya acungkan untuk Pak Bupati,” ujar Wa Aceng sambil tersenyum.
Menutup wawancaranya, Wa Aceng berpesan agar proses belajar mengajar tetap menjadi prioritas dan tidak terganggu oleh kepentingan lainnya.
“Sekali lagi, anak-anak kami, dan anak-anak beliau juga tentunya, jangan sampai berhenti belajar. Anak-anak ini kelak bisa jadi jenderal, jadi anggota dewan, atau jadi pimpinan Polri – kita tidak tahu. Yang penting, proses belajar mengajar harus terus berjalan,” pungkasnya.(ajangpendi)








