JOMBANG | SPJNews.id – Jumat (3/10/25), Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang menggelar rapat strategis dipimpin Ketua Cholil Hasyim guna memperkuat Program Gerakan Peduli Anak Sekolah (GERPAS). Rapat menghasilkan sejumlah keputusan penting sebagai langkah nyata mengatasi permasalahan anak tidak sekolah (ATS) yang masih mencapai sekitar 5.404 anak hingga 2025.
Rapat yang fokus menindaklanjuti gerakan ini menyepakati empat agenda utama: penyusunan nota kesepahaman (MoU) dengan Baznas sebagai mitra penyalur dana donatur dan sebagai amil, penyempurnaan proposal pengajuan dana CSR ke Bank Jatim, AFCO, dan OPD terkait, pengumpulan data menyeluruh SD, SMP, dan SMA se-Jombang, serta persiapan teknis deklarasi Gerpas di Pendopo bersama Bupati Jombang.
Program Gerpas merupakan upaya kolektif Dewan Pendidikan dengan kolaborasi lintas sektor, bertujuan nyata menurunkan angka anak tidak sekolah minimal 25% dalam satu tahun. Selain pemberian beasiswa, perlengkapan sekolah, layanan kesehatan, dan pendampingan psikososial, program ini juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya hak dasar pendidikan setiap anak.
Dewan Pendidikan menegaskan, fokus penanganan awal adalah kecamatan Jombang, Ploso, Peterongan, Kabuh, dan Wonosalam dengan perhatian lebih pada anak-anak yatim, dhuafa, korban kekerasan, broken home, dan anak putus sekolah.
Cholil Hasyim menggaris bawahi pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga zakat untuk mewujudkan Jombang ramah anak. “Pendidikan adalah hak dasar anak bangsa. Kami berkomitmen menghadirkan solusi konkret agar anak-anak ini kembali ke bangku sekolah dan memperoleh perlindungan menyeluruh,” ujarnya.
GerakanPeduli Anak Sekolah melalui kolaborasi ini diharapkan menjadi model progresif yang mampu menggerakkan sumber daya secara optimal, dan mengatasi kesenjangan pendidikan akibat faktor ekonomi dan sosial yang selama ini menjadi penghalang hak pendidikan. (Rat)