spjnews.id | TULUNGAGUNG — Di tengah arus zaman yang kerap menggoda manusia untuk mengabaikan aturan demi keuntungan sesaat, ketegasan adalah cahaya yang menuntun kembali pada keadaban. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tulungagung telah menunjukkan sikap yang patut diapresiasi: bertindak cepat dan tegas dalam menertibkan pedagang liar di Pasar Hewan Sumberadi, Kecamatan Sumbergempol, Propinsi Jawa Timur. Sabtu (27/09/2025)
Berawal dari aduan masyarakat yang resah akan keberadaan pedagang tak berizin di dalam area pasar, Disperindag tidak tinggal diam. Sebagai institusi yang memikul tanggung jawab pelayanan publik di bidang perindustrian dan perdagangan, mereka bergerak dengan prinsip: bahwa pasar bukan sekadar tempat transaksi, melainkan ruang sosial yang harus dijaga keteraturannya.
Wawan, Kepala PLT UPT Pasar Hewan Sumbergempol, menyampaikan bahwa pihaknya telah memberikan teguran lisan dan tertulis kepada oknum pedagang yang membangun lapak tanpa izin. “Kami sudah beri surat dari dinas. Kalau tidak dibongkar, Satpol PP akan bertindak. Surat sudah ditandatangani Bu Lilik dan disaksikan pedagang lain,” tegasnya.
Langkah ini bukan sekadar penegakan aturan, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap hak-hak pedagang resmi dan pengunjung pasar. Ketika ruang publik dikotori oleh praktik liar, maka yang tercemar bukan hanya fisik pasar, tetapi juga nilai-nilai keadilan dan ketertiban yang menjadi fondasi masyarakat beradab.
Jaenu, Kabid Pasar Disperindag Tulungagung, menambahkan bahwa surat peringatan tersebut adalah bagian dari upaya menciptakan kenyamanan dan iklim usaha yang sehat. “Pasar harus kembali pada fungsinya sebagai ruang publik yang tertata, tempat semua pelaku usaha bisa tumbuh dalam semangat persaingan yang adil,” ujarnya.
bahwa kebebasan tanpa tanggung jawab adalah bentuk lain dari kebodohan. Maka tindakan Disperindag ini adalah pelajaran penting: bahwa kebebasan berdagang harus berjalan seiring dengan kepatuhan terhadap aturan, demi menjaga martabat ruang publik dan kepercayaan masyarakat.
Dalam dunia yang semakin pragmatis, ketegasan seperti ini adalah oase. Ia mengingatkan kita bahwa pemerintahan yang baik bukan hanya soal administrasi, tetapi juga soal keberanian moral untuk menegakkan nilai. Dan di Tulungagung, nilai itu sedang dijaga dengan elegan.
( Mualimin/ SPJ News.id )