JOMBANG | SPJNEWS.id — Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jombang, HM Syarif Hidayatulloh, ST, MMT atau yang akrab disapa Gus Sentot, menyampaikan kritik konstruktif terhadap pola kerja sebagian jurnalis lokal yang dinilai belum optimal dalam menjalankan fungsi kontrol terhadap jalannya pemerintahan daerah. Ia menekankan pentingnya peran media dalam mengawal implementasi pembangunan secara kritis dan solutif.
Dalam wawancara di ruang kerjanya di Gedung DPRD Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Gus Sentot mengungkapkan bahwa sebagian besar pemberitaan saat ini masih berkutat pada kegiatan seremonial kepala daerah dan organisasi perangkat daerah (OPD), tanpa menggali lebih dalam efektivitas pelaksanaan program pembangunan di lapangan.
“Kalau ingin menjalankan fungsi strategisnya, wartawan seharusnya turun ke lapangan, melakukan investigasi, dan mengkritisi pelaksanaan visi-misi pemerintah yang tertuang dalam Asta Cita,” ujarnya.
Politikus Demokrat yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Jombang ini menegaskan bahwa DPRD dan insan pers memiliki kesamaan visi, yaitu menjalankan fungsi kontrol. Karena itu, ia mendorong agar jurnalis memperkuat peran mereka sebagai mitra strategis dalam mengawasi kebijakan publik.
“Pers yang kritis dan independen adalah pilar penting demokrasi. Kami di DPRD sepenuhnya mendukung pembangunan daerah, dan berharap wartawan mengawalnya secara objektif dan konstruktif,” kata Gus Sentot.
Lebih lanjut, ia meluruskan anggapan keliru di tengah masyarakat yang mengira DPRD berperan sebagai penentu alokasi anggaran. Menurutnya, DPRD hanya berfungsi sebagai penyampai aspirasi masyarakat untuk dibahas bersama kepala daerah dalam forum resmi penganggaran.
“DPRD tidak menentukan besar kecilnya anggaran program. Dewan hanya menjaring aspirasi, menyampaikannya ke bupati, lalu dibahas bersama OPD. Eksekusi tetap dilakukan oleh eksekutif,” tegasnya.
Ia juga menyinggung soal perlunya jurnalisme yang adil dan berimbang. Ia mengingatkan agar jurnalis tidak hanya mengejar informasi negatif, tetapi juga memberikan ruang pada klarifikasi dan penyampaian solusi. “Kritik harus membangun dan tidak menyesatkan. Kebebasan pers itu harus dijalankan secara bertanggung jawab,” katanya.
Menanggapi hal ini, Ketua DPD Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Kabupaten Jombang, Agus Pamuji, menyambut baik masukan dari Gus Sentot. Ia menilai kritik tersebut mencerminkan kepedulian terhadap kualitas pemberitaan di daerah.
“Kami setuju bahwa wartawan harus kembali pada idealisme dan independensi. Peliputan investigatif perlu diperkuat sebagai bentuk fungsi kontrol sosial, tentu dengan tetap menjunjung kode etik jurnalistik,” ujar Agus, mantan wartawan senior SKH Balikpapan Pos.
Agus menambahkan bahwa sinergi antara legislatif dan insan pers perlu diperkuat demi memastikan informasi publik yang disampaikan kepada masyarakat bersifat faktual, berimbang, dan mencerdaskan. (Ratno)








