Foto : Gedung SMAN 1 Jombang
JOMBANG | SPJNEWS.ID – Pagi di Jombang terasa lebih sibuk dari biasanya. Kalender sudah memasuki Juli, menandai masa-masa sibuk sekolah menuntaskan daftar ulang sekaligus bersiap menyambut peserta didik baru. Di tengah riuh itu, SMA Negeri 1 Jombang melangkah mantap dengan sederet program yang tak hanya berbicara soal angka kelulusan, melainkan juga soal wajah masa depan pendidikan: integrasi akademik, nonakademik, hingga kegiatan sosial yang menyentuh hati.
Pihak sekolah tak menutupi kebanggaannya. Tahun ini, cukup banyak siswa SMA Negeri 1 Jombang yang berhasil menembus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan diterima di perguruan tinggi negeri ternama. Ini menjadi semacam “kado manis” sekaligus bukti konsistensi sekolah dalam menjaga kualitas akademik.

“Alhamdulillah, kami bangga karena anak-anak kami banyak yang lolos SNBP. Ini menunjukkan kerja keras guru dan siswa,” ujar Sholahuddin Wakil Sekolah SMAN1 yang ditemui spjnews.id di lingkungan sekolah.
Namun SMA Negeri 1 Jombang tak hanya bertumpu pada prestasi akademik. Ada napas lain yang membuat sekolah ini terasa hidup: prestasi nonakademik yang tak kalah gemilang. Lapangan basket dan futsal sering menjadi saksi kesungguhan para siswa berlatih. Bahkan, sekolah ini mulai melirik cabang olahraga baru yang unik, menggabungkan permainan meja dan gerak lapangan seperti bulu tangkis.
“Nonakademik juga tak kalah penting. Anak-anak kami banyak yang juara basket, futsal, dan sekarang ada olahraga baru yang sedang digemari. Kami mendukung penuh,” kata Sholahuddin.
Namun denyut SMA Negeri 1 Jombang tidak berhenti hanya pada akademik dan olahraga. Sekolah ini menaruh perhatian besar pada kegiatan sosial. Salah satu yang kini menjadi ikon adalah khitan massal yang digelar rutin setiap dua tahun. Uniknya, kegiatan ini tak sekadar ditujukan untuk siswa atau keluarga kurang mampu di lingkungan sekolah, tetapi terbuka bagi masyarakat umum.
“Peserta khitan massal terakhir ada lebih dari 30 anak. Ini wujud kepedulian kami. Bukan hanya urusan akademik, kami ingin siswa tumbuh dengan rasa empati yang kuat,” ujar Sholahuddin.
Mereka yang terlibat dalam program sosial ini merasakan sendiri dampak positifnya. Bukan hanya anak-anak yang terbantu, melainkan juga muncul rasa solidaritas di lingkungan sekolah. Di tengah tantangan ekonomi, program semacam ini terasa seperti oasis.
Kini, SMA Negeri 1 Jombang sedang menyiapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), yang akan digelar usai masa daftar ulang berakhir pada 14 Juli mendatang. Agenda MPLS tak hanya memperkenalkan lingkungan sekolah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebersamaan, disiplin, dan semangat belajar.
“Kami ingin anak-anak baru merasa nyaman, termotivasi, dan langsung bisa beradaptasi. Karena sekolah ini bukan hanya tempat belajar, tapi juga rumah kedua,” katanya.
Dengan berbagai program yang terjalin erat—dari akademik, nonakademik, hingga kegiatan sosial—SMA Negeri 1 Jombang meneguhkan dirinya sebagai lembaga pendidikan yang bukan hanya mengejar angka, melainkan membentuk manusia seutuhnya. Sekolah ini, sebagaimana diharapkan masyarakat Jombang, ingin melahirkan generasi yang cerdas, berdaya saing, sekaligus berjiwa sosial tinggi. (Ratno).








