Foto : Siroji Rosyidin, SE Wakil ketua BAZNAS Jombang
JOMBANG | SPJNEWS.ID – Upaya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Jombang dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat terus berlanjut. Program bantuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang digagas lembaga pengelola zakat tersebut kini memasuki batch kedua, menyasar pelaku usaha kecil yang dinilai memenuhi kriteria mustahik atau penerima zakat.
Wakil Ketua BAZNAS Jombang Bidang Pendistribusian dan Pemberdayaan, Siroji Rosyidin, SE, mengungkapkan bahwa pada batch kedua ini terdapat 600 pendaftar, namun hanya 40 orang yang lolos seleksi ketat. “Seleksi dilakukan bertahap, mulai dari administrasi seperti kelengkapan dokumen KTP, KK, surat keterangan tidak mampu, hingga survei faktual ke lapangan,” jelas Rosyid, Senin (8/7).
Survei lapangan menjadi tahapan krusial untuk memastikan kondisi para calon penerima. Dari proses tersebut, sekitar 80 nama diusulkan ke meja pimpinan BAZNAS untuk dipertimbangkan lebih lanjut. Hasil akhirnya, 40 nama terpilih melalui kesepakatan minimal dua pimpinan yang menyetujui setiap calon penerima.

Rosyid menegaskan, program ini bukan sekadar bantuan sekali jadi, melainkan dirancang untuk pemberdayaan jangka panjang. Setiap penerima akan memperoleh modal usaha sebesar Rp1,5 juta, yang diberikan bertahap pada Juli, Agustus, dan September 2025. “Agar penggunaan dana dapat dipantau dan dievaluasi secara berkala,” katanya.
Tak berhenti di pemberian modal, BAZNAS juga menggelar pelatihan peningkatan kapasitas usaha. Materi pelatihan meliputi pengelolaan keuangan, strategi pemasaran, hingga pengembangan usaha yang berorientasi keberlanjutan.
Selain itu, BAZNAS membagikan “kaleng BAZNAS” kepada para pelaku UMKM. Tabungan dari kaleng tersebut akan dikumpulkan kembali melalui program “Jumat Berkah” dan dialokasikan membantu penerima manfaat di batch selanjutnya. Para penerima juga rutin datang ke BAZNAS untuk menyerahkan sebagian hasil usahanya serta berdialog mengenai tantangan dan perkembangan usaha mereka.
BAZNAS Jombang mematok target besar, yakni memberdayakan sedikitnya 900 pelaku UMKM. Namun, Rosyid mengakui, capaian itu sangat bergantung pada besaran dana zakat, infak, dan sedekah yang terhimpun.
Program ini, lanjut Rosyid, diharapkan tak hanya meningkatkan kesejahteraan penerima, tetapi juga memicu tumbuhnya wirausahawan baru. “Kami ingin para penerima bisa mengajak tetangga atau keluarga untuk ikut membangun usaha. Bahkan menjadi ‘bos kecil’ di lingkungannya masing-masing,” ujarnya.
Ia menambahkan, BAZNAS Jombang ingin menciptakan ekosistem pemberdayaan ekonomi umat yang berputar, berkelanjutan, dan semakin kuat. “Bukan nilai uangnya yang utama, tetapi rasa memiliki dan semangat berbagi yang ingin kita tumbuhkan,” tegasnya.
Melalui pola partisipasi dan sinergi tersebut, BAZNAS Jombang optimistis program bantuan UMKM tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga pondasi ekonomi umat yang kokoh dan berkesinambungan. (Ratno)








