Target Tinggi, Nyali Besar: Bupati Jombang Bidik 30 Emas di Porprov Jatim 2025, KONI Kaget

- Wartawan

Minggu, 22 Juni 2025 - 09:43

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Bupati Jombang saat berikan jaminan kesehatan kepada atlit di pendopo kabupaten jombamg

 

JOMBANG | SPJNEWS.ID — Aroma ambisi terasa pekat dalam malam pelepasan kontingen olahraga Kabupaten Jombang ke Porprov Jawa Timur IX/2025. Bertempat di Pendopo Kabupaten, Jumat malam (20/6), ajang ini seolah jadi panggung adu nyali antara Bupati Jombang H. Warsubi dan Ketua KONI Sumarsono. Minggu (22/06/2025).

Di hadapan ratusan atlet dan ofisial, Bupati Warsubi secara mengejutkan menargetkan 30 medali emas dan posisi 10 besar Jawa Timur. Target itu langsung menjadi pusat perhatian. Bukan hanya karena angkanya tinggi, tapi juga karena berseberangan tajam dengan pernyataan Ketua KONI.

“Saya ingin Jombang masuk 10 besar. Harus bisa bawa pulang 30 emas. Ini bukan soal mampu atau tidak, tapi soal mental bertarung!” ucap Warsubi lantang, memantik riuh tepuk tangan dan bisik-bisik heran.

Bupati Warsubi beri semangat pada atlit dayung

Sementara itu, Ketua KONI Jombang, Sumarsono, tak bisa menyembunyikan ketegangan. Ia hanya menyebut target KONI adalah 20 emas dan posisi 15 besar. Lebih realistis, katanya.

“Kalau Abah (Bupati) menargetkan 30 emas, ya kami berusaha semaksimal mungkin. Tapi realitas di lapangan harus diperhitungkan.” jawabnya diplomatis, tapi nadanya mengandung tekanan.

Ironisnya, di balik target besar itu, pendanaan kontingen Jombang jauh dari cukup. Dari total 600 personel yang dikirim (296 atlet putra, 194 putri, 144 pelatih/ofisial), hanya 250 atlet dan 50 pelatih yang dibiayai APBD. Sisanya? Berangkat dengan dana pribadi.

“Karena semangat mereka besar, kami beri izin berangkat mandiri. Kalau menunggu anggaran, mereka tidak akan berangkat,” aku Sumarsono.

Inilah potret tajam: target emas dicanangkan, tapi logistik seret. Para atlet diminta berprestasi, tapi harus rogoh kocek sendiri.

Kritik juga datang dari cabor sepatu roda. Dari 11 atlet, hanya 9 yang diberangkatkan. Padahal, cabor ini terbukti rajin menyumbang medali di ajang sebelumnya. Sumarsono berkelit soal kuota.

“Tidak ada yang ditinggal. Kuota memang cuma 9. Semua yang masuk kuota diberangkatkan.” ujarnya kaku.

Ratusan atlit foto bersama di pendopo kabupaten Jombang

Namun pertanyaan publik tetap menggantung: Kenapa atlet berprestasi justru dibatasi? Apakah ini soal kuota, atau soal prioritas yang keliru?

Sebagai pengingat, Porprov VIII/2023 lalu, Jombang hanya finish di peringkat 21 dari 38 kabupaten/kota, dengan 14 emas, 8 perak, dan 29 perunggu. Kini, hanya dua tahun berselang, Bupati mendorong lompatan ke 10 besar dan 30 emas — lebih dari dua kali lipat capaian sebelumnya.

Sumarsono masih menggantung harapan lewat cabor-cabor andalan: karate, kempo, pencak silat, tinju, atletik. Beberapa cabang seperti dayung bahkan sudah mulai bertanding dan meraih perunggu lebih awal.

“Kita sudah dapat perunggu dari dayung. Semoga jadi awal yang baik, disusul emas.”

Warsubi menutup dengan pernyataan keras. Bukan sekadar motivasi, tapi semacam ultimatum moral.

“Saya tidak minta mustahil. Tapi jangan pulang dengan alasan. Buktikan kalian layak disebut atlet Jombang!”

Dan kini, semua mata tertuju pada Malang Raya. Apakah Jombang benar-benar siap bertarung, atau akan pulang membawa target yang terlampau tinggi untuk dikejar, dan terlalu berat untuk dipertanggungjawabkan?

Porprov bukan soal hadir dan ikut lomba. Ini soal gengsi, arah kebijakan, dan kemampuan daerah membaca kenyataan.(tim/*)

Berita Terkait

BLT Dana Desa Cair Penyaluran Berlangsung Lancar, Warga Terbantu
Atelit NPCI Garut Masuk 9 Besar di Ajang PEPARPEDA IV Tingkat Provinsi Jawa Barat 2025
Hari Santri 2025, Gus Bang Tegaskan: Warga NU Harus Sekolahkan Anak di Ma’arif NU
Gempa Bumi Terjadi di Sumenep Madura, Sekitar Pukul 23-49 wib Minumbulkan Kecemasan Warga Sekitar
LSM GMBI Distrik Tulungagung Kawal Kasus K-Cunk Motor: Ketika Hukum Menyapa Nurani Publik
Pemkab Jombang, Kejari, dan Polres Teken MoU: Sinergi APIP–APH Berantas Korupsi
Kapolres Madiun Resmikan SPPG, Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis
SMA Negeri 3 Ponorogo Gelar Istighosah Dalam Rangka HUT ke-36

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 01:29

ISKANDAR, A.Md, MENANG MUTLAK DENGAN JUMLAH SUARA 198 DALAM PEMILIHAN GEUCIK GAMPONG PANTE KECAMATAN TANAH LUAS

Selasa, 30 September 2025 - 06:14

Kalelantang Jadi Contoh, Desa Baru dengan Pelayanan Modern dan Transparan

Selasa, 30 September 2025 - 05:51

Fraksi PKS Takalar Menolak RAPBD Perubahan, Hak Konstitusional Menyampaikan Pendapat Akhir Dihilangkan

Minggu, 28 September 2025 - 05:43

Proyek Irigasi di Takalar Pekerjakan Pengawas Preman SekaliGus Jadi Suplayer Material

Rabu, 24 September 2025 - 09:23

Masyarakat Desa Punaga, Apresiasi Kinerja Bupati Takalar Untuk Perbaikan Jalan Yang Rusak Parah Puluhan Tahun

Rabu, 24 September 2025 - 02:27

Bupati Takalar : Koperasi Merah Putih Menjadi Motor Penggerak Ekonomi di Takalar

Selasa, 23 September 2025 - 00:51

Pamflet Berlogo iNewsTV Hebohkan DPRD Takalar, Publik Desak DPP PKB Evaluasi Kadernya

Senin, 22 September 2025 - 07:53

Rapat Paripurna DPRD Tulungagung: Menyulam Harapan dalam Bingkai Kebajikan

Berita Terbaru