spjnews.id | TULUNGAGUNG – Program pembangunan infrastruktur sosial ekonomi ( Pisew ) rabat beton senilai Rp.500.000.000,00 ( lima ratus juta rupiah ) di dusun Panggungploso, Desa Sumberagung RT 02 RW 13 dan Desa Tanen, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Dikeluhkan Warga setempat dan diduga pembangunannya asal-asalan juga tidak transparan di papan proyek tidak tertulis panjang dan lebarnya jalan rabat beton, juga sudah ada yang retak-retak, dan bergelombang, anehnya lagi juga dipasang portal palang pintu setinggi 2.2m, talud penahan tanah (TPT ), Plat Deuker nilai dananya tidak tertulis di papan proyek. Rabu (13/ 02/2025).
Program Pisew rabat beton ini tinggi atau ketebalannya pun bervariasi atau tidak sama ada yang 12cm dan 15cm seperti halnya yang Dikeluhkan Warga masyarakat bahwa Pisew tersebut terkesan asal-asalan dan berkualitas rendah, dikawatirkan dalam jangka waktu dekat jalan rabat beton tersebut rusak.
“Warga masyarakat setempat saat dikonfirmasi dan klarifikasi media ini menyampaikan bahwa, kami masyarakat tidak pernah diberitahu tentang program itu, namun bisa dicek secara langsung ketebalan rabat beton tidak sama, dibagian tengah ada yang bergelombang, juga ada yang retak-retak dan batu cornya kelihatan sehingga jika dilalui mobil bermuatan tidak akan bertahan lama. belum lagi tidak adanya besi cor dan pasir yang digunakan adalah pasir halus yang tidak cocok untuk cor beton”, tutur warga yang namanya tidak mau disebutkan.
” Syamsul selaku kepala dusun, di Desa Tanen saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa, pembangunan jalan rabat beton ketebalannya berapa, panjang lebarnya berapa, tidak tahu silahkan tanya kepihak panitia pelaksana aja, nanti kalau ada melesetnya kata-kata saya kan gak enak”, tutur Samsul.
Saat disinggung mengenai jalan rabat cor beton tersebut, dipasang palang pintu besi atau portal setinggi 2.2m agar tidak dilalui truk yang bermuatan berat, dikarenakan jalan rabat beton ini bukan kapasitas disaat ada mobil muatan lewat dan itupun atas kebijakan pihak Desa Tanen, dan untuk besi cor tulangan tidak ada, tingkat kekerasan cor tidak tahu, kalau status jalan penghubung dua Desa ini adalah jalan Desa bukan kewenangan PUPR, pembangunan talud panjang berapa juga tidak tahu tapi semuanya sudah dikerjakan dengan baik”, jelas Syamsul
Disisih lain Judianan Junjung Noegroho selaku kepala Desa Sumberagung, Kecamatan Rejotangan belum bisa di konfirmasi secara resmi saat di hubungi melalui telepon selulernya juga belum bisa.
Sementara itu Usrori selaku ketua pelaksana di Desa Tanen, Kecamatan Rejotangan, juga belum bisa di konfirmasi secara resmi, saat di hubungi melalui telepon selulernya atau WhatsApp juga tidak dibalas.( Mualimin/ SPJ News.id )