Program MBG SMPN 5 Kota Madiun Tanpa Sendok dan Air Minum

- Wartawan

Senin, 6 Januari 2025 - 11:29

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MADIUN – Program Pemerintah Jakarta, Makan Bergizi Gratis (MBG), secara nasional serentak digelar mulai hari ini, Senin (6/01/2025). Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 (SMPN 5) Kota Madiun, Jawa Timur, menjadi salah satu dari 190 titik di 26 provinsi yang menggelar kegiatan tersebut.

Program MBG itu diikuti seluruh siswa mulai dari kelas 7 hingga 9, sebanyak 420 (dari 445) siswa laki-laki dan perempuan pada sekolahan yang berada di Jl. Semeru No. 11, Alun-alun Timur, Kota Madiun.

Sedangkan menu disediakan pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Kodim 0803 Kota Madiun, dalam bentuk menu siap saji dalam kemasan kotak berbahan aluminium.

Program pemenuhan nutrisi bagi siswa sekolah itu prospektif dalam turut membantu proses pencerdasan para siswa. Namun, agaknya penyelenggara kurang memperhatikan aspek kelengkapan menyantap makanan pokok.

Misalnya, sejumlah siswa masing-masing memperoleh satu kotak makanan termasuk lauk pauk, plus sendok makan plastik sebagai kelengkapannya. Namun, tak sedikit siswa lainnya tidak mendapatkan kelengkapan sendok tersebut.

Hal itu cukup membuat siswa yang tidak memperoleh sendok makan, menjadi kebingungan sesaat. Meski akhirnya teratasi, lantaran para siswa membawa sendok makan sendiri, sebagai kelengkapan bekal makan siang dari rumah masing-masing.

“Ya bingung sesaat saja. Saya segera ingat. Saya bawa sendok makan dari rumah. Kan ada sendoknya saat bawa bekal makan dari rumah. Hanya kurang praktis sajalah. Mungkin begitu,” kata Naomi, siswi kelas 8C, yang diamini dua teman sekelasnya, Olievia dan Keyza, kepada jurnalis di ruang kelas di sela mereka menyantap menu MBG.

Kecuali itu, seluruh siswa yang memperoleh nasi kotak juga tidak mendapat air minum, sebagai ‘sah’ nya seseorang usai menyantap makan siang.

Meski begitu, lagi-lagi kebetulan masing-masing siswa sudah membawa sendiri air minum dari rumahnya. Sehingga ketaktersediaan air minum dalam kegiatan itu sudah dapat diatasi sendiri oleh para siswa.

“Jadi, bagi siswa yang tidak mendapat sendok makan, diminta cuci tangan dulu, dan makan dengan tangan. Sedangkan untuk air minum, para siswa sudah membawa sendiri dari rumah masing-masing,” tutur Drs. Sujitno, Kepala Sekolah SMPN 5 Kota Madiun, kepada jurnalis, usai memberi pengarahan kepada para siswanya.

Lebih jauh disampaikan Sujitno, lembaga yang dipimpinnya dirasa beruntung. Lantaran, sebutnya, dari 16 lembaga di Kota Madiun yang mendapat penyaluran MBG, SMPN 5 Kota Madiun menjadi sekolah yang ditunjuk untuk kegiatan tersebut.

Hal lain yang perlu disyukuri, menurut Sujitno, bagi siswa yang biasanya makan siang dengan membeli di Kantin Sekolah atau membawa bekal sendiri dari rumah, akan terpangkas oleh program tersebut.

Dirincinya, menu makanan yang diberikan kepada para siswa sudah memenuhi nutrisi sesuai kebutuhan tubuh. Lantaran, paparnya, dalam menu itu sudah dilengkapi dengan seporsi nasi putih dengan lauk ayam goreng, tempe goreng, sayur dan buah.

“Soal air minum yang tidak terlengkap dalam paket, itu bukan urusan kami. Tapi yang jelas, kami bersyukur telah menerima program ini. Intinya, pemenuhan gizi dan nutrisi para siswa sudah tercukupi oleh pemerintah. Para siswa tidak perlu susah payah membawa bekal makan dari rumah, atau membeli di luar,” tutur bernada syukur Sujitno.

Kegiatan itu berlangsung saat tiba waktunya makan siang, usai Sholat Dzuhur, dan dilakukan di ruang kelas masing-masing.

Mekanismenya, pihak SPPG droping nasi kota di ruang tertentu. Kemudian para siswa bergiliran mengambil menu secara perwakilan, dan dinikmati diruang kelas masing-masing yang terdiri 3 lantai itu. (fin)

Berita Terkait

Polemik Pembangunan TPT di Desa Karangrejo: Antara Janji dan Kenyataan
Warga Rejoso keluhkan dampak limbah pengrajin tahu
Polemik Tambang di Sumberagung: Ketika Tanah Warga Tergerus Keserakahan
Menjaga Warisan Kearifan Lokal: Ulur-Ulur dan Makna Syukur di Telaga Buret
Kegiatan Rutin Santunan Anak Yatim dan Dhuafa Oleh LSM GMBI DISTRIK Gresik
Rejotangan: Lahan Basah Penambang Galian C, Hukum Diam?
Posyandu Pelita Harapan Desa Tanjungrejo Laksanakan Posyandu ILP
Oknum Pejabat Marah, Wartawan Diancam: Ada Apa Dengan TRANSPARANSI?

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 12:03

Polemik Pembangunan TPT di Desa Karangrejo: Antara Janji dan Kenyataan

Rabu, 14 Mei 2025 - 05:10

Warga Rejoso keluhkan dampak limbah pengrajin tahu

Minggu, 11 Mei 2025 - 04:49

Polemik Tambang di Sumberagung: Ketika Tanah Warga Tergerus Keserakahan

Sabtu, 10 Mei 2025 - 04:29

Kegiatan Rutin Santunan Anak Yatim dan Dhuafa Oleh LSM GMBI DISTRIK Gresik

Jumat, 9 Mei 2025 - 12:08

Rejotangan: Lahan Basah Penambang Galian C, Hukum Diam?

Kamis, 8 Mei 2025 - 09:59

Posyandu Pelita Harapan Desa Tanjungrejo Laksanakan Posyandu ILP

Rabu, 7 Mei 2025 - 13:07

Oknum Pejabat Marah, Wartawan Diancam: Ada Apa Dengan TRANSPARANSI?

Rabu, 7 Mei 2025 - 07:58

Harapan Semu di Ujung Jalan: Kala Infrastruktur Publik Dikorbankan Demi Rumah Dinas Kejaksaan

Berita Terbaru

H.M. Zajrul jihad, S.H., M.Si Ketua komisi C DPRD Jombang (berpeci hitam)

JAWA TIMUR

Warga Rejoso keluhkan dampak limbah pengrajin tahu

Rabu, 14 Mei 2025 - 05:10