spjnews.id I GARUT – Sebanyak 6 ribu tenaga honorer di Kabupaten Garut, mengikuti test seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Seleksi dilaksanakan di Al Fath Building Center, Kota Tasikmalaya yang akan berlangsung 7 hari.
Asisten Daerah (Asda) 1 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Bambang Hafid, menyebutkan proses seleksi PPPK untuk para honorer Garut akan berlangsung dari tanggal 10 Desember 2024 sampai 16 Desember 2024. Sesuai ketentuan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), untuk Garut, pelaksanaan test dilaksanakan di Kota Tasikmalaya.
“Ada 6 ribuan honorer Garut yang mengikuti seleksi test PPPK yang berasal dari semua SKPD yang dimulai dari tanggal 10 sampai 16 Desember 2024. Untuk Garut, tempat seleksinya dilaksanakan di Kota Tasik sesuai ketentuan BKN”, ujar Bambang. Senin (16/12/2024)
Diungkapkannya, jumlah pelamar PPPK yang tercatat mencapai 6.343 orang. Mereka bersaing untuk memperebutkan kuota yang sangat terbatas yakni hanya 1.600 yang terdiri dari formasi kesehatan, pendidikan, serta teknis.
Proses seleksi, tutur Bambang, dilakukan dalam tiga sesi setiap harinya dan setiap sesi diikuti 400 peserta. Diharapkan proses ini akan berjalan sesuai jadwal hingga selesai pada 16 Desember 2024.
Bambang menyebutkan, meski kuota terbatas, pemerintah berkomitmen memastikan seleksi berlangsung adil dan sesuai kualifikasi. Penilaian dilakukan berdasarkan kompetensi dan kebutuhan formasi agar yang diterima benar-benar sesuai dengan kebutuhan daerah.
“Kami akan terus memonitor pelaksanaan test seleksi PPPK ini. Alhamdulillah hingga hari kedua pelaksanaan test semuanya berjalan dengan lancar”, katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin, menyatakan bahwa formasi guru dan tenaga pendidikan menjadi yang paling diminati. Menurutnya ada sekitar 4.500 pelamar yang memilih kedua formasi ini, terdiri atas 2.500 pelamar guru dan 2.000 tenaga pendidikan.
Ade berharap, pelaksanaan tes di Tasikmalaya ini diharapkan dapat menjaring tenaga kerja PPPK yang kompeten untuk mendukung pelayanan publik di Kabupaten Garut. Dia juga menegaskan pentingnya transparansi dalam proses seleksi.
Peserta seleksi terlihat antusias mengikuti tes, meski persaingan ketat tak terhindarkan. Mereka mempersiapkan diri dengan matang untuk menghadapi ujian kompetensi dan wawancara.
Proses ini menjadi harapan baru bagi honorer di Garut untuk mendapatkan status pegawai pemerintah yang lebih stabil. Pemerintah Kabupaten Garut optimistis seleksi ini akan menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas untuk mendukung berbagai program pembangunan di daerahnya.(ajangpendi)