TAKALAR – Ketua Tim Pemenangan pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2, Idris Leo, memberikan tanggapan terhadap pernyataan juru bicara Paslon nomor urut 1, Daeng Manye – Hengky Yasin, Ahmad Sabang, yang menyoroti bahwa program pembagian sapi satu ekor per kepala keluarga tidak terealisasi hingga 100 persen.
Idris Leo, yang juga mantan anggota DPRD, menegaskan bahwa capaian program yang belum mencapai target penuh bukan berarti kegagalan. Menurutnya, hal ini mencerminkan upaya realistis yang dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya untuk menjaga kualitas program di tengah berbagai tantangan yang dihadapi.
“Sebagai politisi, harusnya kita menilai capaian kinerja pemerintah dengan berfokus pada kualitas dan efektivitas pelaksanaan program, bukan hanya sekadar angka,” ungkap Idris. Ia menambahkan bahwa beberapa kendala di lapangan, seperti pengalihan prioritas akibat pandemi COVID-19, turut memengaruhi pelaksanaan program di sejumlah wilayah.
Menurut data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), beberapa program, termasuk pembagian sapi, memang belum mencapai target penuh. Namun, Idris menekankan bahwa realisasi yang telah terlaksana tetap memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Pemerintahan di era Pak Syamsari Kitta sudah berupaya keras untuk menjalankan program pembagian sapi, meskipun pada saat itu kita dihadapkan dengan situasi pandemi yang menghambat pelaksanaan penuh program ini. Kami lebih memprioritaskan manfaat langsung yang dirasakan oleh masyarakat,” tambah Idris.
Ia mengajak publik untuk melihat capaian pemerintah secara objektif, dengan mempertimbangkan tantangan di lapangan yang memengaruhi kinerja program. Menurut Idris, kualitas hasil program dan dampaknya bagi masyarakat jauh lebih penting dibandingkan sekadar mencapai angka target.
“Tujuan utama kami adalah kesejahteraan masyarakat. Ketidaktercapaian 100 persen tidak berarti program tersebut gagal, justru apa yang sudah dicapai telah memberi manfaat signifikan, dan kami akan terus mengawal komitmen ini,” tutupnya.
Tanggapan ini diharapkan dapat memberikan perspektif yang lebih seimbang terkait pelaksanaan program pemerintah yang berorientasi pada manfaat nyata bagi masyarakat, meskipun tidak mencapai target sempurna.(Rs/Spjnews.id)