spjnews.id I Garut – Sorot kamera spjnews, nampak kekompakan warga masyarakat kampung Tegalkondang, Desa Mekartani Singajaya antusias menyambut dengan riang gembira pembukaan PKD LDNU. Tidak hanya menyambut, warga pun kompak baik tua maupun muda turut serta dalam acara kadernisasi da’i – da’iah.
Dari pantauan spjnews. Dari mulai acara dibuka ratusan warga turut menyimak berlangsungnya pembinaan yang di sampaikan oleh beberapa narasumber.
Sebanyak 202 peserta terdiri dari 8 MWC NU Kecamatan yang mendelegasikan peserta untuk mengikuti Pelatihan Kader Da’i Da’iah LDNU Angkatan Ke 11.
Hal yang menarik, PKD yang di gelar di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al Hikmah Tegalkondang, dilakukan di tempat terbuka, sehingga sehingga secara langsung warga antusias menyimak materi – materi yang di sampaikan para kiyai NU, PKD merupakan salah satu program pengkaderan da’wah yang diprakarsai oleh Lembaga Da’wah PCNU.
Kiyai Anom D. Dudung Abdulah, menyampaikan, ” Saya sangat berterimakasih dan mengapresiasi kepada warga tegalkondang warga desa Mekartani yang telah antusias mendukung berlangsungnya PKD, dimana pengkaderan ini dijadwalkan dua hari mulai 5 sampai 6 Oktober 2024, Alhamdulillah malam ini berlangsung lancar “, ungkap Dudung kepada spjnews. Sabtu (5/10/24)
” Alhamdulillah pada kesempatan PKD LDNU Angkatan Ke 11 ini saya diberi kesempatan untuk mewakili LDNU Kecamatan sebagai tuan rumah “, ujarnya.
Sambung Dudung, ” Kegiatan ini merupakan upaya pengkaderan da’i da’iah LDNU dalam memberikan metode cara berda’wah yang baik dan santun. Sehingga harapannya dari kegiatan ini dapat lahir penda’wah penda’wah yang profesional “, tandasnya.
Dudung berharap, selain daripada itu diharapkan muncul da’i – da’iah yang mampu menyampaikan ide dan gagasan yang menjadi rahmat bagi ummat sehingga termotifasi untuk menuntut ilmu dan termotivasi untuk berkarya, bekerja menjadi sejahtera “, ucapnya.
Dalam kegiatan ini, peserta di godok banyak ilmu terkait persoalan – persoalan yang dihadapi oleh masyarakat umum. Mulai dari tren dakwah masa kini, dakwah digital, rahmatan lil alamin, dan isu-isu paham keagamaan di Indonesia. Supaya kader da’i – da’iah Nahdlatul Ulama memiliki kemampuan untuk memahami situasi dan paham bagaimana dalam menanggapi sesuatu permasalahan “, ungkapnya. (Ajang Pendi)