MADIUN – Mantan Bupati Madiun (2018 – 2023), Ahmad Dawami Ragil Saputro atau Kaji Mbing, ditantang ‘duel adu arep’ mantan wakilnya, Hari Wuryanto atau Hari Wur, dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Madiun 2024.
Peristiwa ini mendapat perhatian serius aparat keamanan setempat, yang melakukan upaya pengamanan sepanjang proses berlangsungnya Pilkada. Hal itu lantaran, kedua petahana itu dianggap telah resmi ‘bercerai’ lalu bertarung, meski sebelumnya sebagai ‘suami istri’ dengan sejuta kata mesra.
Kini kedua petahana itu telah ‘pecah kongsi’. Dari ‘boloan’ menjadi ‘musuhan’. Kondisi psikologis semacam itu, dikhawatirkan akan meningkatkan sikap militansi bagi puluhan ribu pendukung kedua kubu.
Terlebih, Rabu ini (28/8/2024), kedua Bacabup dengan pasangannya masing-masing, dijadwalkan akan mendaftarkan dirinya ke Kantor KPU Kabupaten Madiun, Jl. Raya Madiun – Ponorogo, di Kecamatan Geger.
“Sebanyak 150 personel kami libatkan dalam pengamanan di Kantor KPUD Kabupaten Madiun. Dijadwalkan ada paslon yang mendaftar yang waktunya hampir bersamaan pada hari ini,” kata Kapolres Madiun, AKBP Muhammad Ridwan.
Menurutnya, total aparat gabungan TNI, Polri serta instansi terkait tercatat sebanyak 730 personel yang dilibatkan dalam pengamanan Pilbub Kabupaten Madiun.
Kaji Mbing yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Madiun itu menggandeng Sandhika Ratna Ferryantiko, biasa dipanggil Sandhy. Keduanya didukung hanya dua Parpol, yakni Partai Demokrat dan PDIP.
“Bismillahirrahmanirrahim. Kami berdua telah mendaftarkan diri ke KPU. Kami mengusung slogan ‘Madiun Menyala’, artinya ‘ahMAD sanDI UNtuk MElaNjutkan YAng LAma'” cetus Kaji Mbing usai mendaftar di KPU setempat sebagai peserta Pilbup dalam Pilkada 2024.
Kaji Mbing dan Sandhy berangkat mendaftarkan diri naik mobil diiringi ratusan pendukungnya. Keduanya berangkat dari rumah orang tua Kaji Mbing, Dusun Made, Desa Suberejo, Kabupaten Madiun.
Pasangan dengan jargon ‘Madiun Menyala’ itu tiba di Kantor KPUD setempat pukul 10.00, atau 3,5 jam lebih awal dari kedatangan Hari Wur dengan pasangannya, dr. Purnomo Hadi, yang Dirut RSUD Dolopo, Madiun, itu.
Sementara Hari Wur yang berpasangan dengan Dirut RSUD Dolopo, Kabupaten Madiun, dr. Purnomo Hadi, diusung lebih banyak partai politik. Parpol pengusung diantaranya Partai Golkar, PKB, Gerindra, Nasdem, PKS, PAN, Partai UMMAT, Hanura, PSI, Partai Gelora, Partai Garuda dan Parpol kecil lainnya.
Pasangan dengan call sign ‘Harmonis’ itu tiba di Kantor KPU setempat pukul 13.30. Keduanya berangkat dari kediaman Hari Wur, Perumahan Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, Madiun.
Dengan arak-arakan ratusan pendukungnya, Hari Wur dan Dokter Pur, panggilan akrab dr. Purnomo Hadi, melambaikan tangan, menyalami dan melempar senyum kepada publik pendukung, dari atas jeep terbuka bernopol W 1690 SI itu.
“Bagi saya berjuang bersama ialah yang utama. Soal hasil menyerahkan kepada Allah SWT. Kami komitmen, untuk sekuat tenaga berjuang bersama Pak Hari Wur. Soal predikat PNS pada saya, saya konsekuen, akan segera mundur dari Dirut RSUD Dolopo,” terang Dokter Pur kepada jurnalis.
Sebagaimana halnya pasangan Kaji Mbing dan Sandhy, sebelum berangkat menuju Kantor KPU setempat, Hari Wur dan Dokter Pur juga menggelar deklarasi sumpah setia bersama dengan para pendukung dan simpatisannya
Ketua KPU Kabupaten Madiun, Nur Anwar, menyatakan pihaknya telah menerima dua pasangan sebagai bakal calon bupati setempat. Menurutnya, tahap berikutnya adalah meminta kepada dua pasangan itu untuk mengikuti tes kesehatan.
“Iya. Jadi setelah pendaftaran ini kedua pasangan wajib menjalani tes kesehatan,” ujar Nur Anwar.
Mengamati tempo kedatangan pasangan yang tiba ke Kantor KPU untuk mendaftar sebagai peserta Pilkada, dimana pasangan Hari Wur dan Dokter Pur tiba belakangan, dinilai publik setempat sebagai kode alam kemenangan pasangan tersebut.
Publik menggambarkan, momentum kegiatan apa pun baik tingkat daerah hingga pusat, kedatangan pak lurah mau pun presiden selalu tiba setelah publik dan pejabat di bawahnya hadir lebih dulu.
“Biasanya begitu kan? Para undangan, masyarakat, pak Carik, menteri, gubernur dan lainnya datang duluan, baru pak lurah atau presiden datang belakangan,” sebut Cahyono, warga setempat, kepada jurnalis.
Selain itu, katanya, dalam sinopsis film-film antagonis, seorang bintang film sebagai pemeran utama atau lakon, juga selalu berada di durasi akhir sebagai penyelamat.
Sementara salah seorang pejabat desa di kabupaten setempat menilai, pasangan Hari Wur dan Dokter Pur lebih layak memimpin Kabuapten Madiun ke depannya.
Alasannya, secara usia Hari Wur lebih matang. Secara tabiat dan pembawaan, Hari Wur dinilai mampu bersikap dewasa, demes luwes, berpengalaman memimpin perusahaan perbankan, sehingga dimungkinkan lebih sanggup melayani masyarakat baik pendukung maupun bukan pendukungnya.
“Nampaknya Pak Hari Wur akan lebih siap memimpin Kabuapten Madiun ke depan. Beliau demes luwes, tenang, kalem dan dewasa sehingga lebih bisa menangani daerah ini,” nilai seorang pejabat desa, yang jati dirinya sengaja tidak diungkap, kepada jurnalis, Rabu (28/8/2024).
Usai melakukan pendaftaran di KPU setempat, kedua pasangan mengundurkan diri pulang bersama para pendukungnya.
Tidak terjadi gesekan antar pendukung atau bentuk keonaran lainnya, lantaran aparat keamanan siaga di setiap titik rawan. Selain tindakan preventif terus diupayakan aparat, sebagai bentuk pencegahan timbulnya huru hara. (fin)