Paguyuban Orang Tua Siswa Bermetamorfosis Menjadi Pintu Pungutan, Akhirnya Mencoreng Kembali Wajah Pendidikan

- Wartawan

Rabu, 21 Agustus 2024 - 14:12

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Paguyuban wali murid atau siswa di sekolah adalah upaya merekatkan para orang tua siswa untuk berpartisipasi dalam kemajuan pendidikan.

 

KAB. BANDUNG | Bersama mengawasi perkembangan dan kemajuan pendidikan anak dan juga sebagai pengawas eksternal untuk mencegah potensi maladministrasi di sekolah.

Paguyuban mestinya menjadi wadah kontrol sosial, menjembati kesenjangan yang kian jauh, gotong royongnya masyarakat, memberi masukan positif bagi pendidikan serta teladan dalam semangat menegakan amar maruf nahi mungkar.

Sayangnya, Paguyuban di sejumlah sekolah beberapa tahun terakhir bermetamorfosis menjadi pintu pungutan dan akhirnya mencoreng kembali wajah pendidikan yang khitoh-nya seharusnya menjadi sumber nilai kejujuran, etika, keadilan, dan kebajikan.

Demi kemajuan anak-anak mereka serta dorongan sekolah untuk partisipasi pendidikan, para orangtua melalui pengurus paguyuban berinisiasi mengelola sumbangan. Sekali lagi niat awal untuk membantu sekolah.

Akhirnya dibuat suatu grup antar mereka (biasanya per kelas/per angkatan), disebarkan bahwa diperlukan biaya sumbangan sebesar sekian dengan batas waktu dan jumlah yang telah di tetapkan serta di kumpulkan ke salah satu orang pengurus. Lagi-lagi dalilnya demi membantu sekolah.

Faktanya ada sebagian besar orangtua dari kalangan kurang mampu, tapi mereka hanya bisa diam atau hanya bisa pasrah. Padahal hati mereka menolak, tidak ikhlas. Namun karena unsur psikologis dan beban mental yang tak bisa di ungkapkan akhirnya orangtua yang kurang mampu ini setuju walau sebenarnya sangat berat.

Kita juga banyak menemukan ada juga pengurus Paguyuban dari unsur ibu-ibu sosialita atau sok sok an sosialita, yang senang kumpul-kumpul di sekolah atau jalan-jalan selagi anak mereka jam belajar. Mereka rela mengeluarkan uang les tambahan dengan membayar guru di sekolah akhirnya anak belajar bisa sampai sore.

Uniknya, para ibu sosialita ini dengan segala kelebihannya mengakomodir sumbangan les tambahan sekolah, perpisahan, dan biaya jasa guru dengan nilai jumlah dan waktu yang ditentukan. Para orang tua lain pun terpaksa ikut, pasrah, meski hati menolak. Tapi terlanjur karena takut dan khawatir apabila berdampak pada psikologi anak anak mereka.

Dari informasi mereka, guru sekolah yang dibayar untuk les tambahan pun mengeluarkan bahasa “bersayap” apabila tidak ikut les, maka tidak bertanggungjawab atas kelulusan siswa/siswi itu. Dan ini disampaikan ke siswa.

Akhirnya para siswa tersebut terbebani, sepulang dari sekolah mereka curhat kepada orangtua dan akhirnya orangtua memikul beban yang sama.
Kesimpulannya adalah Paguyuban ini kebanyakan ibu ibu dari keluarga muda yang tidak punya beban seperti keluarga lain yang menyekolahkan beberapa anak anaknya di jenjang yang lebih tinggi atau ditingkat mahasiswa yang lebih banyak pengeluarannya. (Dari berbagai sumber)

Berita Terkait

Istiqomah LSM GMBI Distrik Gresik,Membuat senyum ceria bahagia anak yatim, dan dhuafa
PLN Hadir Memberi Cahaya Keadilan Menyinari Dusun Ngampel: Bupati Tulungagung, Refleksi Pembangunan yang Membumi
Arus Kebajikan dari Tulungagung: DPD Partai NasDem Gelar Pemeriksaan Kesehatan dan Donor Darah untuk Umum
Tokoh NU Hadir di Acara ” GARUT BERSHOLAWAT MENUJU GARUT HEBAT “
Tasyakuran Dapur Sehat SPPG Banaran: Ketika Pengabdian Menjadi Jalan Ibadah Menuju Generasi Indonesia Emas
Turun Hujan, Al Azhaar Bersholawat Tetap Menggema Doa Mengalir untuk Indonesia Damai dan Makmur
Maulid Nabi di Pagerwojo: Muslimah sebagai Madrasah Peradaban
KH. Mahrus Maryani: Syafa’at Adalah Cinta, Maka Didiklah Anak-anak Kita Dalam Cinta Kepada Nabi

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 01:40

Istiqomah LSM GMBI Distrik Gresik,Membuat senyum ceria bahagia anak yatim, dan dhuafa

Jumat, 7 November 2025 - 08:04

Jolloro Terduga Pelaku Pembom ikan di Tanakeke Tiba tiba sudah berubah Warna

Jumat, 7 November 2025 - 06:45

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pendamping KDKMP Tahun 2025 Digelar di Madiun

Kamis, 6 November 2025 - 04:56

Polantas Menyapa, Satlantas Polres Sampang Sosialisasi Tentang Taat Bayar Pajak, Penerbitan SIM dan Tertib Berlalu Lintas

Rabu, 5 November 2025 - 10:21

Terungkap! : Pembunuhan Keji Di Kabupaten Jombang, Ini Motifnya

Rabu, 5 November 2025 - 07:03

Proyek Tanpa Nurani: Rp 833 Juta di SMAN 1 Kalidawir dan Luka Kecil Demokrasi Kita

Rabu, 5 November 2025 - 02:49

Kapolres Nganjuk Gelar Coffee Morning Bahas Kamtibmas dan Apresiasi Kinerja Jajaran

Senin, 3 November 2025 - 23:52

Kapolres Nganjuk Silaturahmi Kamtibmas Bersama Forkopimcam Gondang dan Kades se-Kecamatan Gondang

Berita Terbaru