Tidak Ada Pukulan dalam Pendidikan Islam, Tegas DR. Sayyid Muhsin Farid Al Baity

- Wartawan

Minggu, 28 Juli 2024 - 08:00

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

spjnews.id | TULUNGAGUNG  – Dalam sesi Parenting Nabawi di Pesantren Al Azhaar Tulungagung, DR. Sayyid Muhsin Farid Al Baity dari Universitas Al Ahqhof menegaskan bahwa pendidikan anak dalam Islam tidak mengenal kekerasan fisik. Acara yang dihadiri oleh 1200 masyarakat dan wali murid ini berlangsung di Hall Utama Pesantren Al Azhaar.Minggu (28 Juli 2024).

DR. Muhsin menjelaskan bahwa para sahabat Nabi tidak pernah menggunakan pukulan dalam mendidik anak, kecuali dalam dua kondisi: ketika anak melakukan kesalahan atau tidak menjalankan kewajiban sholat. “Yang harus diwariskan kepada anak kita adalah tiga hal: ilmu, hikmah, dan iman,” tegasnya.

Beliau juga menekankan pentingnya memberikan teladan yang baik. “Mendidik yang terbaik adalah dengan menjadi sosok yang baik. Memukul tidak akan membawa kebaikan. Pendidikan terbaik adalah mengajak anak-anak kita berbuat jujur, seperti kisah kejujuran Syaich Abdul Qodir Al Jaelani saat berhadapan dengan perampok,” tambahnya.

Pengasuh Pesantren Al Azhaar, KH. Imam Mawardi Ridlwan, menyampaikan bahwa kegiatan parenting ini bertujuan untuk memberikan ilmu tentang cara mendidik yang efektif di era modern. “Para orang tua sangat memerlukan ilmu cara mendidik yang terbaik. Tujuan utama kegiatan ini adalah mendidik anak menjadi jujur, memiliki empati, dan berkemampuan akademik yang baik,” tutupnya.

Dengan pendekatan yang penuh kasih dan teladan yang baik, diharapkan pendidikan Islam dapat menghasilkan generasi yang berakhlakul karimah dan siap menghadapi tantangan zaman. ( Mualimin/ SPJ News.id

Berita Terkait

Polemik Pembangunan TPT di Desa Karangrejo: Antara Janji dan Kenyataan
Warga Rejoso keluhkan dampak limbah pengrajin tahu
Polemik Tambang di Sumberagung: Ketika Tanah Warga Tergerus Keserakahan
Menjaga Warisan Kearifan Lokal: Ulur-Ulur dan Makna Syukur di Telaga Buret
Kegiatan Rutin Santunan Anak Yatim dan Dhuafa Oleh LSM GMBI DISTRIK Gresik
Rejotangan: Lahan Basah Penambang Galian C, Hukum Diam?
Posyandu Pelita Harapan Desa Tanjungrejo Laksanakan Posyandu ILP
Oknum Pejabat Marah, Wartawan Diancam: Ada Apa Dengan TRANSPARANSI?

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 12:03

Polemik Pembangunan TPT di Desa Karangrejo: Antara Janji dan Kenyataan

Rabu, 14 Mei 2025 - 05:10

Warga Rejoso keluhkan dampak limbah pengrajin tahu

Minggu, 11 Mei 2025 - 04:49

Polemik Tambang di Sumberagung: Ketika Tanah Warga Tergerus Keserakahan

Sabtu, 10 Mei 2025 - 04:29

Kegiatan Rutin Santunan Anak Yatim dan Dhuafa Oleh LSM GMBI DISTRIK Gresik

Jumat, 9 Mei 2025 - 12:08

Rejotangan: Lahan Basah Penambang Galian C, Hukum Diam?

Kamis, 8 Mei 2025 - 09:59

Posyandu Pelita Harapan Desa Tanjungrejo Laksanakan Posyandu ILP

Rabu, 7 Mei 2025 - 13:07

Oknum Pejabat Marah, Wartawan Diancam: Ada Apa Dengan TRANSPARANSI?

Rabu, 7 Mei 2025 - 07:58

Harapan Semu di Ujung Jalan: Kala Infrastruktur Publik Dikorbankan Demi Rumah Dinas Kejaksaan

Berita Terbaru

H.M. Zajrul jihad, S.H., M.Si Ketua komisi C DPRD Jombang (berpeci hitam)

JAWA TIMUR

Warga Rejoso keluhkan dampak limbah pengrajin tahu

Rabu, 14 Mei 2025 - 05:10