spjnews.id I GARUT – Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak balita yang disebabkan kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting juga bisa diakibatkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil, atau anak pada masa pertumbuhannya.
Gejala stunting ditandai dengan tinggi anak yang lebih pendek dan berat badan tidak normal daripada standar usianya. Jumlah kasus stunting terjadi bukan hanya di Kabupaten Garut melainkan di seluruh Indonesia.
Pantauan spjnews di berbagai daerah kota/kabupaten/provinsi kasus stunting masih terbilang tinggi, dari satu daerah/kota/kabupaten saja nampak sekitar 3 kasus stunting dari 10 anak yang terkonfirmasi. Maka dari itu, stunting masih menjadi masalah besar yang harus segera ditangani dan dicegah se dini mungkin. Maka pencegahan stunting adalah dengan menghindari faktor yang dapat meningkatkan resiko kekurangan gizi.
Guna mempercepat penanganan stunting pada anak, Kepala UPT Puskesmas Cilawu dr. Titi Sari telah berupaya melakukan gerakan penanganan dengan mengerahkan segenap SDM yang ada disamping melalui Kader Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu ) diwilayahnya masing – masing. Selasa (22/7/2024).
” Melalui gerakan posyandu nampak terasa angka stunting menurun signifikan setiap tahunnya, kita berharap dapat mempercepat penanganan kasus stunting di Kecamatan Cilawu dengan target 12% “, ujarnya.
Dalam wawancaranya, dr. Titi Sari memaparkan, ” Alhamdulillah di Cilawu ada dua Puskesmas, Puskesmas Cilawu dan Puskesmas Bojongloa, di puskesmas Cilawu ada dua belas Desa, di Puskesmas Bojongloa ada enam Desa.
Sementara, untuk kegiatan pencegahan stunting ini dari tahun 2022 – 2024 ini Alhamdulillah ada penurunan, kalau di tahun 2022 itu sampai 23%, di tahun 2023 menurun menjadi 17,9% kemudian di tahun 2024 turun kembali menjadi 15% “, ungkap Kepala UPT Puskesmas Cilawu dr. Titi kepada spjnews.
Banyak sekali yang menjadi faktor terjadinya stunting dan kita berupaya dari 1000 HPK untuk menangani sunting ini, banyak faktor dari mulai lingkungan, pola asuhnya kemudian dari faktor gizinya.
” Mulai dari tahun 2022 diadakan Tos Stunting Temukan, Obati Sanyangi balita stunting, itu mulai dilihat dari pengukuran dan penimbangan balita di masing masing posyandu “, jelasnya.
Sambung Bu Dokter, ” Kemudian kami entrikan ke aplikasi nanti muncul yang ada stunting underweight (kekurangan berat badan) itu ada, kemudian kami memberikan PMT Tos PMT Lokal, nah dengan pemberian PMT tersebut dengan seiring waktu alhamdulillah anak – anak senang dengan makanan tersebut alhamdulillah menjadi tinggi dan berat badannya bertambah, pungkasnya. Red***