spjnews.id I SANTOLO – Hajat Laut merupakan kepercayaan masyarakat terhadap penguasa pantai selatan masih sangat kental di Kabupaten Garut. Hal tersebut sudah merupakan adat tradisi atau kebudayaan masyarakat para nelayan secara turun menurun.
Hajat laut, merupakan bentuk syukur masyarakat dan para nelayan yang setiap harinya mencari nafkah di atas gelimbang yang dahsyat. Karenanya untuk menjaga keselamatan dalam mencari nafkah di lautan, para nelayan senantiasa menggelar Ritual Hajat Laut setiap tahun sekali.
Ritual Hajat Laut dilaksanakan amat sederhana, dengan mempersembahkan sesaji sebagai perwujudan rasa syukur dan terima kasih kepada penguasa Pantai Selatan atas semua kekayaan dan kemakmuran yang dilimpahkan kepada masyarakat para nelayan selama ini. Sesaji yang dibawa ke tengah laut merupakan hasil pertanian dan perkebunan.
Historis Hajat Laut merupakan akulturasi budaya yang datang dari arah wetan (Jawa), karena budaya asli Sunda itu tatanen atau bertani.
Hijrahnya warga dari arah wetan (Jawa) yang masuk ke tatar sunda menyatukan budaya tersebut menjadi sebuah ritual kebudayaan lokal. Hajat Laut merupakan suatu tradisi di Santolo yang sudah lama ada sebagai tanda syukur kepada yang Maha Kuasa.
Jika dalam bahasa Sunda Hajat Laut artinya dibagi menjadi dua kata Hajat = kahayang, pamaksadan (keinginan) sementara laut merupakan suatu ciptaan sang maha kuasa yang berupa air yang luas. Hajat Laut bisa diartikan sebuah niat rasa syukur dan keinginan kepada sang Maha Kuasa.
Ritual Hajat Laut menjadi daya tarik wisata karena di dalamnya ada ritual yang dikemas semisal pawai alam dongdang ada hasil bumi pertanian, diantaranya pisang, buah-buahan, tumpeng untuk dibawa ke pesisir pantai, kemudian dimasukkan dalam perahu, dan Dilarung lalu dibawa ke tengah laut
Di Pesisir Pantai Santolo Kec. Cisompet masyarakat kembali mengadakan hajatan syukuran mengelar pesta laut. Acara tersebut digelar setiap Tahunan dan kebetulan bertepatan dengan Bulan Muharam tahun Islam. Rabu (17/7/2024)
Nampak, ratusan masyarakat berbondong bondong mengikuti kirab sesaji di pantai Gantolo Garut jawa barat. Dengan menggunakan perahu nelayan.
hal itu seperti yang di katakan oleh panitia H. Saep selaku sesepuh di pantai pesisir selatan santolo Kab. Garut. Pesta laut ini adalah rasa syukur atas rejeki dan keberkahan rasa bersyukur limpahan Alloh swt memberikan ridzki ikan kepada para nelayan yang begitu melimpah, dan hajat laut ini sebetulnya merupakan rasa syukur masyarakat pesisir atas nikmat Alloh berikan kepada masyarakat pantai selatan dengan tegasnya.
Adapun mengenai rangkai acara kegiatan ini diantaranya ada marawis, tableg akbar, pencaksilat kesenia tradisional daerah yang sangat begitu antusias. Acara yang paling puncaknya dengan pagelaran wayang golek dari kab. Bandung.
H. Saep menambahkan, ” Kami mengucapkan banyak trimakasih kepada pemerintah kab. Garut khusnya dinas pariwisata yang sudah memberikan dorongan untuk kegiatan pelaksanaan syukuran pesta laut ini. Adapun kami minta kepada pemerintah supaya para nelayan dalam pemberentian kapal hasil tangkapan ikan supaya ada pengerukan, karna keluhan para nelayan sudah dangkal dan itu untuk keselamatan kita semua dan keberlangsungan yandarnya para perahu supaya aman, pungkasnya. Red***