spjnews.id | TULUNGAGUNG – Pada tanggal 10 Muharram, Dusun Toro Desa Sidomulyo, yang berada di ujung pegunungan Wilis, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, menjadi tempat istimewa. Meskipun selalu berselimut kabut, pada hari Asyuro’, Dusun Toro menjadi hangat dan penuh semangat. Di bawah bimbingan Hudloifah, masyarakat berkumpul di halaman Pesantren Toro pada Selasa, 16 Juli 2024, untuk menggelar dzikir istighfarot.
Hudloifah, pengasuh Pesantren Toro, berbicara dengan rendah hati, “Mohon doa dan restu agar kami selalu istiqomah dalam membimbing masyarakat di ujung Gunung Wilis ini. Masyarakat di Dusun Toro baru mengenal dan mengamalkan wirid istighfarot hari ini. Ini adalah peringatan Asyuro’ pertama kali bagi mereka. Jama’ah Dusun Toro menyambut acara ini dengan riang gembira dan semangat.”
Pesantren Toro sendiri merupakan pesantren rintisan yang baru berjalan selama satu tahun. Kegiatan utamanya adalah pengajaran ilmu Al Qur’an untuk anak-anak usia SD dan SMP. Sementara itu, masyarakat pesantren mengadakan rutinan yassin tahlil dan Majlis Dzikir Jama’i. Bagi santri yang sudah sekolah SD, mereka dapat bergabung di MI Unggulan Mabadi’ Khoiro Ummah Samar Pagerwojo. Santri yang sudah usia SMP bergabung di MTS Unggulan Al Azhaar Sulur Mulyosari Pagerwojo. Dan bagi yang sudah SLTA, mereka bergabung di SMA Al Azhaar Tulungagung.
Hudloifah berharap, “Peringatan Asyuro’ di Pesantren Toro masih sederhana. Mohon doa agar tahun depan kami dapat memberikan santunan kepada anak-anak yatim di hari pengampunan ini, sepuluh Muharram.”
Sebagai informasi, Dusun Toro Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, berada di ujung barat Kabupaten Tulungagung. Dengan lokasinya yang berada di lereng Gunung Wilis dan berbatasan dengan Kecamatan Bendungan Trenggalek, akses menuju dusun ini memang sulit. Jalan kecil berbatu makadam dengan jurang di kanan dan kiri. Namun, semangat dan keberanian masyarakat Dusun Toro menjadikan tempat ini istimewa dan hangat di hari Asyuro’.
( Mualimin/ SPJ News.id )