MGI Academy, Arts Company dan Sanggar Tari Terlaris Ibukota Tertantang Lestarikan Budaya Indonesia

- Wartawan

Jumat, 21 Juni 2024 - 03:37

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Semakin masuk budaya barat atau negara lain ke Tanah Air, MGI Academy semakin tertantang untuk melestarikan budaya Indonesia. Tak hanya Tarian Betawi dari Ibukota Jakarta, tarian dari Aceh hingga Papua juga telah dikuasai oleh para penari MGI Academy, seperti disampaikan oleh CEO Tunggal MGI Academy, Fedri Ramadhan pada awak media, Jumat (21/6/2024).

Fedri Ramadhan juga mengatakan, MGI Academy didirikan pada 1 November 2022. Saat ini MGI Academy hadir dengan pilihan tarian daerah dari 30 Provinsi di Indonesia, dan konsisten memberikan tampilan menghibur di setiap event nasional hingga internasional di Jakarta.

Para Penari MGI Academy. (Dok. Istimewa)
Para Penari MGI Academy. (Dok. Istimewa)

“Saya membangun MGI ini sejak 2 tahun lalu. Berawal dari kecintaan saya ke dunia seni, baik itu teater, tari, hingga seni tarik suara. Saya kumpulkan para penari yang merantau dari daerah, tujuannya bisa mengisi waktu kosong mereka di sela-sela kesibukan mereka bekerja di ibukota, sekaligus bisa menyalurkan hobi para perantau hingga bisa menjadi income tambahan buat para pejuang keluarga ini,” kata Fedri Ramadhan.

MGI Sendiri memiliki akronim dari Mantiko Group Indonesia, merupakan holding company milik Fedri Ramadhan yang menaungi 7 perusahaan miliknya. Art company tersebut telah berizin resmi dari Kementerian Hukum dan HAM di bawah payung CV. Indonesia Muda Academy.

Pada kesempatan yang sama, Branch Manager MGI Academy, Mami Riri mengatakan MGI berhasil bekerja sama dengan lebih dari 20 Kementerian di Jakarta dan juga 7 BUMN dan ratusan coorporate swasta dan Asosiasi.

“Dua tahun ini adalah perjuangan membangun kredibilitas yang luar biasa bagi kami. Progress-nya naik secara signifikan, bahkan MGI Dancer dan MGI Band bisa perfom sampai 14 kali perbulan di berbagai event, tentu didukung oleh client setia, event organizer, hingga banyak hotel dan restoran sebagai venue diselenggarakannya event-event ini,” kata Mami Riri.

Hal senada juga diungkapkan oleh Head of Coach & Coreographer MGI, Phupu Mahesh, “Belasan event perbulan itu tentu tak gampang kita dapatkan tanpa kualitas yang mumpuni, apalagi di ibukota, jumlah sanggar tari jumlahnya sangat banyak. Saat ini dancer kami berjumlah 30 orang lebih, rata-rata kami rekrut dari Lulusan Institut Seni Indonesia atau Sarjana Sendra Tari dari univesitas terkemuka di Indonesia. Bahkan beberapanya sudah Lulusan S2 Seni, jadi perbedaannya adalah dari kualitas dancer. Kami tidak mendidik pemula, tapi dancer yang sudah punya basic, dan kita latih untuk menjadi professional dancer. Alhasil, kita mampu kuasai tarian daerah lintas provinsi di Indonesia, selain itu para penari kita juga sudah tampil di berbagai Negara Seperti Taiwan, Romania, Korea Selatan, Dhubai, Turkey, Dan beberapa negara lainnya di Eropa.”

MGI Academy Dancer memiliki beberapa tarian unggulan, seperti Tari Indonesia Vaganza yang merupakan gabungan tari tradisi dari 5 pulau di Indonesia, Tari Sambah Badantiang dari Sumatera Barat, Tari Sembah None dari Betawi, Tari Lenggang Melayu dari Riau, Tari Paduppa Bosara dari Sulawesi Selatan, Tari Mamboo Simboo dari Papua, dan beberapa tarian dari Bali, Kalimantan, dan daerah lainnya.

Selain tari, produk unggulan MGI Academy juga adalah band perfomance yang dikenal dengan MGI Band. MGI Band menggandeng artis-artis jebolan ajang kompetisi tarik suara tingkat nasional sebagai penyanyinya, seperti: Indonesian Idol, Rissing Stars, KDI, Bintang Pantura, Kontest Swara Bintang, dan The Voice.

MGI konsisten dengan kualitas performer yang baik, dan sejauh ini tidak pernah gagal membuat pecah dan berkesan pada event-event para clientnya. Sehingga wajar saja hal tersebut membuat MGI dikenal sebagai sanggar tari dan art company terlaris di Ibukota Jakarta.

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)

Berita Terkait

Maxim Gandeng Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia Gelar Cek Kesehatan Gratis Untuk Puluhan Mitra Driver
Menjaga Warisan Kearifan Lokal: Ulur-Ulur dan Makna Syukur di Telaga Buret
Kegiatan Rutin Santunan Anak Yatim dan Dhuafa Oleh LSM GMBI DISTRIK Gresik
May Day 2025, Polres Madiun Kawal Aksi Damai Hari Buruh Secara Humanis
PERUMDA air minum Tirta kencana Jombang raih golden trophy di Top BUMD Awards 2025
Senada Digital Records Rilis Lagu Janice Felicia “Bahagia Itu Mama Papa”, Motivasi untuk Orang Tua Anak Down Syndrome
Iftar Party dan Parindo Jabar Awards 2025 Sukses Digelar, Siap Jadi Pusat Branding MC
IWOI Jombang Bangun Silaturahmi dengan Tokoh Nahdhatul Ulama di Jombang

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 12:03

Polemik Pembangunan TPT di Desa Karangrejo: Antara Janji dan Kenyataan

Rabu, 14 Mei 2025 - 05:10

Warga Rejoso keluhkan dampak limbah pengrajin tahu

Minggu, 11 Mei 2025 - 04:49

Polemik Tambang di Sumberagung: Ketika Tanah Warga Tergerus Keserakahan

Sabtu, 10 Mei 2025 - 04:29

Kegiatan Rutin Santunan Anak Yatim dan Dhuafa Oleh LSM GMBI DISTRIK Gresik

Jumat, 9 Mei 2025 - 12:08

Rejotangan: Lahan Basah Penambang Galian C, Hukum Diam?

Kamis, 8 Mei 2025 - 09:59

Posyandu Pelita Harapan Desa Tanjungrejo Laksanakan Posyandu ILP

Rabu, 7 Mei 2025 - 13:07

Oknum Pejabat Marah, Wartawan Diancam: Ada Apa Dengan TRANSPARANSI?

Rabu, 7 Mei 2025 - 07:58

Harapan Semu di Ujung Jalan: Kala Infrastruktur Publik Dikorbankan Demi Rumah Dinas Kejaksaan

Berita Terbaru

H.M. Zajrul jihad, S.H., M.Si Ketua komisi C DPRD Jombang (berpeci hitam)

JAWA TIMUR

Warga Rejoso keluhkan dampak limbah pengrajin tahu

Rabu, 14 Mei 2025 - 05:10