UCircle Minta Nadiem Keluarkan Buku Cabul dari Bahan Bacaan Murid

- Wartawan

Rabu, 29 Mei 2024 - 09:03

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Wakil Ketua Perkumpulan Nusantara Utama Cita (NU Circle), Ahmad Rizali, meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Menristekdikti), Nadiem Anwar Makarim, untuk mengeluarkan buku yang cabul dan vurgal dari daftar bahan bacaan murid.

Rizali dalam keterangan pers pada Selasa (28/5), menyampaikan, dalam program Sastra Masuk Kurikulum yang menjadi pendukung Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, banyak karya sastra beradegan cabul dan vulgar secara resmi direkomendasikan menjadi bacaan anak-anak di sekolah.

Ia mengungkapkan, dalam program Sastra Masuk Kurikulum yang menjadi pendukung Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, banyak karya sastra beradegan cabul dan vulgar.

“Nadiem harus menghentikan kecerobohan ini. Pemerintah harus menjaga keadaban manusia melalui pendidikan kemanusiaan yang adil dan beradab,” ujarnya.

Rizal menilai, adegan cabul yang mengumbar narasi seksualitas dan persenggamaan sangat tidak layak masuk kurikulum pendidikan nasional dan harus segera dihentikan.

Ia mengatakan, dalam Program Sastra Masuk Kurikulum, Kemdikbudristek membuat rekomendasi sejumlah karya sastra sebagai bacaan guru dan anak-anak sekolah.

Konyolnya, lanjut dia, banyak karya sastra murahan yang mengumbar adegan seksualitas dan persenggamaan secara resmi dimasukkan sebagai bahan bacaan yang direkomendasikan.

Salah satu contohnya adalah cerpen berjudul “ Rumah Kawin” yang ditulis Zen Hae. Cerpen ini diterbitkan tahun 2004.

Di halaman 48 cerpen tersebut berbunyi, “Batang “zak…” Mamat Jago yang serupa ikan “….” terasa menekan “selang….” Sarti.”

Halaman 47 “ Tangannya terus meremasi “pan…” Sarti dan menyorongkan mulut monyongnya….ke….” Kemudian, halaman 58 “Ia membaringkan Sarti di ranjang” dan seterusnya menggambarkan aktivitas seksualitas.

Ahmad menegaska, panduan yang dibuat Kemdikbudristek dalam Program Sastra Masuk Kurikulum termasuk dalam kategori pelanggaran norma kesusilaan karena telah mengumbar persenggamaan melalui tulisan.

“UU No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi jelas mengatur masalah ini dan melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat. Karena itu, NU Circle minta program ini harus dihentikan dan dibuat secara lebih beradab dan lebih profesional,” katanya.

UU No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi mendefinisikan pornografi adalah gambar, sketsa, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat

Dalam Pasal 4 Ayat (1) tegas disebutkan larangan memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi yang secara eksplisit memuat persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang, kekerasan seksual, masturbasi, ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan, alat kelamin atau pornografi anak.

“Ini bukti Profil Pelajar Pancasila yang tidak diturunkan secara langsung dari setiap sila Pancasila telah membuat Kemdikbudristek bebas merdeka melakukan apa saja, termasuk memasukkan pendidikan ketidakberadaban dalam Kurikulum Merdeka,” ujarnya.

Menurutnya, problem besar pendidikan nasional saat ini adalah rendahnya mutu berpikir siswa karena kompetensi literasi dan numerasi sangat memprihatinkan.

“Mengapa Kemdikbud tidak fokus di sini. Seharusnya perang besar pemerintah adalah memberantas kebodohan ini dan bukan membuat program yang justru menurunkan akal sehat dan mengubah syahwat kebinalan,” ujarnya geram.

Ahmad mendesak Pemerintah, termasuk Pemerintahan Prabowo- Gibran kelak lebih fokus memerangi kebodohan literasi dan numerasi ini dengan menerbitkan Peraturan Presiden atau Instruksi Presiden tentang Peningkatan Mutu Literasi dan Numerasi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Artikel ini telah tayang di halaman gatra.com dengan judul “UCircle Minta Nadiem Keluarkan Buku Cabul dari Bahan Bacaan Murid”. (red**

Berita Terkait

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pendamping KDKMP Tahun 2025 Digelar di Madiun
Proyek Tanpa Nurani: Rp 833 Juta di SMAN 1 Kalidawir dan Luka Kecil Demokrasi Kita
Mensos Gus Ipul Tinjau Sekolah Rakyat Terintegrasi 8 Jombang, Tegaskan Komitmen Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan Berkualitas
Sungguh Ironis: Dugaan Pungli Bermodus Sumbangan di SMAN 1 Campurdarat, Tulungagung
Klarifikasi Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kauman Tulungagung: Sumbangan Sukarela, Bukan Pungutan
Dewan Pendidikan Jombang Dorong Kebijakan 5 Hari Sekolah Berbasis Kemaslahatan Anak
Dewan Pendidikan dan Dinas PPKB-PPPA Jombang Luncurkan Gerakan Peduli Anak Sekolah (GERPAS) 2025: Ciptakan Sekolah Aman dan Ramah Anak”
Disdikbud Jombang Gelar Parade Tari Anak Nusantara 2025: Tumbuhkan Cinta Budaya Sejak Dini

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 01:40

Istiqomah LSM GMBI Distrik Gresik,Membuat senyum ceria bahagia anak yatim, dan dhuafa

Jumat, 7 November 2025 - 08:04

Jolloro Terduga Pelaku Pembom ikan di Tanakeke Tiba tiba sudah berubah Warna

Jumat, 7 November 2025 - 06:45

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pendamping KDKMP Tahun 2025 Digelar di Madiun

Kamis, 6 November 2025 - 04:56

Polantas Menyapa, Satlantas Polres Sampang Sosialisasi Tentang Taat Bayar Pajak, Penerbitan SIM dan Tertib Berlalu Lintas

Rabu, 5 November 2025 - 10:21

Terungkap! : Pembunuhan Keji Di Kabupaten Jombang, Ini Motifnya

Rabu, 5 November 2025 - 07:03

Proyek Tanpa Nurani: Rp 833 Juta di SMAN 1 Kalidawir dan Luka Kecil Demokrasi Kita

Rabu, 5 November 2025 - 02:49

Kapolres Nganjuk Gelar Coffee Morning Bahas Kamtibmas dan Apresiasi Kinerja Jajaran

Senin, 3 November 2025 - 23:52

Kapolres Nganjuk Silaturahmi Kamtibmas Bersama Forkopimcam Gondang dan Kades se-Kecamatan Gondang

Berita Terbaru