spjnews.id | Madiun – Desa Suluk Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun memiliki daya tarik karena masih menjaga erat budaya turun-temurunnya yang tak lain merupakan tradisi tahunan yaitu bersih desa.
Ritual yang dilakukan setahun sekali setelah musim panen ini, dilaksanakan pada bulan Selo pada kalender Jawa. Bagi masyarakat Jawa, bulan Selo dianggap bulan yang ‘tidak baik’ karena Selo merupakan kepanjangan dari “keseselan olo” atau kemasukan sesuatu yang buruk. Oleh karena itu tradisi bersih desa pada bulan ini dipercaya dapat membersihkan halangan atau kesusahan yang ada (resik sukerta/sesuker) agar kehidupan seluruh warga tenang dan tenteram.
Tujuan bersih desa adalah, sebagai upacara adat, memiliki makna spiritual di baliknya. Pertama-tama bersih desa bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang didapat. Selanjutnya, upacara bersih desa bertujuan untuk memohon perlindungan kepada danyang sebagai penjaga sebuah desa. Terakhir, tujuan bersih desa adalah untuk memohon keberkahan agar hasil panen berikutnya supaya melimpah. Selain itu, bersih desa juga memuat tujuan solidaritas di dalamnya. Makanan yang menjadi santapan bersama pada acara bersih desa adalah hasil sumbangan warga sendiri. Selanjutnya, upacara bersih desa untuk memohon perlindungan dari hal-hal negatif dalam kehidupan sehari-hari.
Sabtu, 25 Mei 2024 di desa Suluk Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun, Pemerintah Desa bersama warga mengadakan ritual bersih desa berupa kenduri diteruskan dengan ruwatan dimulai pukul 13.00 wib. sampai pukul16.00 wib. dan dilanjutkan pada malam harinya pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Dalam pagelaran wayang kulit bertindak sebagai Dalang Ki Didik Prasetyo Purbo Carito dengan Lakon ” Wahyu Katentraman” diiringi Karawitan Satrio Laras dengan bintang tamu Elisa Orcatus, Lala Moet dan Gareng Karanganyar.
Hadir dalam pagelaran wayang kulit sebagai tamu undangan Hery Fajar Nugroho, S.Sos, M.Si Camat Dolopo, Tontro Pahlawanto PJ Bupati Madiun, Letkol Inf Meina Helmy, S. Sos. Dandim 0803 Madiun, serta seluruh anggota paguyuban kepala desa sekecamatan Dolopo.
Kepala Desa Suluk Ir. Daryono mengatakan, secara umum seluruh elemen masyarakat diikutsertakan dalam kegiatan ini. Hal ini untuk menunjukkan semangat kerukunan warga desa setempat.
Daryono juga menyampaikan bahwa pergelaran wayang kulit sebagai media untuk mempererat kerukunan umat, khususnya bagi warga Desa Suluk.
Pergelaran wayang kulit yang dilaksanakan semalam suntuk ini sebagai puncak rangkaian acara Bersih Desa Suluk.
“Bersih desa dengan gelaran Wayang Kulit ini pertama adalah untuk melestarikan budaya bangsa dan kedua adalah untuk meningkatkan persaudaraan antar warga, disamping itu juga mempererat hubungan silaturahmi antar umat beragama,” tutup Daryono.(PY)