spjnews.id | Tulungagung – Dalam sorotan yang tajam dan tak terelakkan, TK Dharma Wanita Moyoketen di Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menghadapi dugaan hibah keuangan fiktif yang mengejutkan. Hibah keuangan untuk pembangunan gedung ruang kelas/guru PAUD yang bersumber dari APBD dengan nilai Rp. 532.725.650 pada tahun 2022, serta proyek pembangunan toilet dan sanitasi senilai Rp. 118.091.900 yang dikerjakan oleh CV Unggul Adikarsa, telah menimbulkan pertanyaan serius. Rabu, (15/ 05/2024).
Kepala Sekolah TK Dharma Wanita Moyoketen, dengan nada yang penuh kebingungan, menyatakan bahwa lembaga tidak pernah menerima hibah uang dari APBD tersebut, bahkan tidak mengajukan permintaan bantuan. “Ini adalah salah satu modus pembobolan APBD,” terang Zuli Purwanto, Ketua Umum PKTP, menyoroti adanya tumpang tindih antara hibah dan proyek langsung (PL).
“Lembaga sekolah tidak mengerti APBD, mereka hanya mengerti jika diberikan bangunan,” tegas Zuli, menuntut klarifikasi atas dugaan pembobolan APBD yang semakin kuat ini. “Jika seharusnya mendapatkan hibah dan PL, namun faktanya hanya PL saja, lalu dana hibahnya lari kemana?”.
Kasus ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. Dengan dugaan pembobolan yang begitu besar, masyarakat dan LSM menuntut klarifikasi dan tindakan dari pihak berwenang untuk memastikan integritas penggunaan dana publik.( Mualimin/ SPJ news.id )