spjnews.id I Garut – Kenakalan remaja merupakan fenomena yang umum terjadi di berbagai kalangan dan lingkungan, termasuk di kalangan seusia SMP. Dalam fase pertumbuhan mereka penuh perubahan fisik, mental, dan emosional, cenderung mencari identitas dan eksplorasi diri.
Tak jarang kenakalan remaja kadang-kadang dapat mengarah pada perilaku yang merugikan baik dirinya maupun orang lain.
Namun hal tersebut dapat dicegah sedini mungkin dapat diantisifasi, dengan perhatian yang tepat dan pendekatan yang efektif, kenakalan remaja dapat diatasi.
Saat diwawancarai Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Garut H. Mohamad Yusuf, M.Pd. menjelaskan, ” Mengatasi kenakalan remaja pada siswa SMP memerlukan kerjasama dari semua pihak yang terlibat. Dengan komunikasi terbuka, pendidikan, bimbingan, kegiatan positif, contoh teladan, pemberian tanggung jawab, dan kolaborasi yang baik, kita dapat membantu membentuk karakter yang berkualitas, beretika, dan siap menghadapi masa depan dengan tanggung jawab “, ungkapnya. Senin (13/5/2024) Pagi.
Sambung Yusuf, Solusi untuk mengatasi kenakalan pada anak, pertama setiap sekolah harus mensosialisasikan bahaya berprilaku yang bertentangan dengan norma norma agama, seperti minuman keras, narkoba, membangun karakter yang kuat pada anak-anak SMP merupakan langkah penting dalam mencegah kenakalan. Ini dapat dilakukan melalui pendidikan nilai-nilai moral, etika, dan tanggung jawab, terangnya.
” Yang tidak kalah penting, orang tua perlu membangun hubungan yang kuat dan terbuka dengan anak-anak mereka. Ini memungkinkan anak-anak merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi tanpa takut dihakimi atau dihukum “, jelasnya.
Penting bagi orang tua dan sekolah untuk memberikan pendidikan tentang risiko yang terkait dengan perilaku negatif seperti penggunaan narkoba, bullying, dan kekerasan, hal itu harus terus menerus di sosiakisasikan.
Terutama pengawasan, itu di bentuk Satgas guna mengawasi aktivitas anak -anak di luar sekolah, jangan sampai mereka berkeliaran di jam – jam pelajaran.
” Tetapi yang lebih penting lagi, peranan orang tua di rumah, jadi kan anak itu lebih dominan di rumah, kalau di sekolah kan ada waktunya, termasuk mengarahkan penggunaan teknologi dan interaksi sosial. Ini tidak berarti berlebihan, tetapi lebih kepada memberikan arahan yang tepat, pungkasnya “. Ajang Pendi. Editor : Ikmal/Herbil