spjnews.id | Tulungagung – Dalam sorotan yang tajam dan tak terelakkan, LSM GMBI Distrik Tulungagung mengungkap kekhawatiran serius terhadap pembangunan gedung poliklinik di Desa Campurdarat, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Dengan nilai kontrak yang mencapai Rp. 498.263.760,06, proyek yang dimulai pada 22 Maret 2024 ini telah menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas dan keselamatan kerja.
Proyek ini sumber dananya dari BLUD RSUD Campurdarat Tulungagung 2024. dan di targetkan selesai pada 19 Juni 2024, dalam pelaksanaannya CV.Hadiyah untuk konsultan pengawasnya CV. Cipta Sejahtera Utama.
Asep Yumarwoko, ST, MM, ketua LSM GMBI Distrik Kabupaten Tulungagung, bersama timnya, pada Rabu (08/05/2024) melakukan inspeksi mendadak ke lokasi proyek. “Sangat disayangkan, kantor direksi kosong dan mandor tidak ada di tempat,” ujar Asep dengan nada kecewa.
Lebih lanjut, Asep mengungkapkan bahwa kondisi bangunan yang retak-retak dan besi cor yang terlihat menandakan adanya kemungkinan praktik pembangunan yang asal-asalan,dan penunjukan langsung dengan nilai cukup besar juga,”Yang lebih memprihatinkan adalah pengabaian standar K3,” tambah Asep, menyoroti paku-paku bekas papan cor yang berserakan di lokasi, membahayakan para pekerja.
Kasus ini menyerukan tindakan segera untuk memastikan bahwa pembangunan gedung poliklinik dilakukan dengan standar yang memadai dan mematuhi aturan keselamatan kerja. Harapan masyarakat Tulungagung agar proyek vital ini dapat diselesaikan dengan kualitas yang tidak diragukan dan tanpa mengorbankan keselamatan para pekerja.
( Mualimin/ SPJ news.id )