spjnews.id | Tulungagung – Dalam semarak demokrasi yang berkepanjangan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulungagung telah mengukir sejarah baru. Pada hari Jumat yang bersejarah, tepatnya tanggal 26 April 2024, ruang Graha Wicaksana menjadi saksi bisu atas penetapan Ranperda dan Rekomendasi LKPJ Bupati Tulungagung Tahun Anggaran 2023.
Dipimpin oleh Marsono, Ketua DPRD Tulungagung, rapat paripurna ini dihadiri oleh para pemangku kebijakan dan pembuat perubahan. Wakil Ketua, anggota Dewan yang terhormat, Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, dan para kepala OPD, bersama-sama menyatukan tekad untuk mencabut Perda Kabupaten Tulungagung Nomor 9 Tahun 2017.
Asrori, mewakili Fraksi Golkar, dengan penuh kebijaksanaan menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak. Dengan nada yang menggugah, ia mengingatkan akan pentingnya menjalankan amanat Perda yang telah disepakati bersama. “Kita harus konsisten, menjalankan setiap kata yang tertuang dalam Perda ini,” ujar Asrori dengan penuh harap.
Fraksi Golkar, dengan mata yang tajam memandang masa depan, menilai bahwa pemerintah harus lebih serius dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Pasar Ikan Bandung, yang limbahnya telah menjadi duri dalam daging, menjadi simbol dari ketidakpedulian yang harus segera diatasi. Partai Golkar dengan tegas mengusulkan relokasi pasar tersebut ke tempat yang lebih layak.
Tidak hanya Pasar Ikan Bandung, Pasar Campurdarat pun menjadi topik hangat dalam diskusi. Kebakaran yang pernah terjadi dan belum teratasi menjadi bukti nyata bahwa pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tulungagung harus segera dievaluasi dan dimaksimalkan.
Dengan penetapan Ranperda dan Rekomendasi LKPJ Bupati ini, diharapkan Tulungagung dapat melangkah lebih jauh lagi dalam mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Semoga, dengan catatan, himbauan, dan masukan dari Fraksi Golongan Karya, Perda ini dapat berjalan dengan baik dan membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Kabupaten Tulungagung.
Demikianlah, rapat paripurna ini tidak hanya menjadi catatan dalam lembaran sejarah, tetapi juga menjadi pijakan bagi langkah-langkah berikutnya dalam perjalanan demokrasi Tulungagung yang lebih cerah.( Mualimin/ SPJ news.id )