spjnews.id I Garut – Pada puncak Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh DKM Mesjid Jami Sukarekang, nampak hadir para tokoh ulama diantaranya, KH. Asep Mausul sebagai penceramah, KH. Ii Nurzaman Qori Nasional, KH. Mazen, KH. Aam, KH. Apit, dan KH. Aceng Alek Sulaeman dan tokoh masyarakat lainnya. Minggu (24/10/2022)
Pada sambutannya, H. Aceng Ahmad Nasir menyampaikan, katanya, ” Puncak acara dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yang bertemakan Raih Kembali Rasa Cinta Terhadap Baginda Rosul Muhammad SAW “, itu merupakan wujud syukur kita terhadap Alloh SWT, ungkapnya.
” Menggelar acara Lomba Marawis tingkat Anak sampai tingkat SMP, adalah sebagai komitmen kami setelah terbebas dari Pandemi Covid – 19 menuju endemi. Jangan sampai bentuk syukuran di ungkapkan dengan kegiatan yang sifatnya eforia yang tidak sesuai dengan norma ke islaman, tandasnya.
Kegiatan gebyar Maulid berlangsung selama dua hari mulai tanggal 22 – 23 Oktober 2022, yang di gelar di halaman Mesjid Jami Sukarekang, Kelurahan Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota, Garut Jawa Barat.
Sementara, Ugan Sugandi selaku tokoh militan Partai PPP mengungkapkan, ” Kami sangat berterima kasih kepada Kang Aceng Anas, beliau itu kader PPP terbaik, yang memiliki historis kepemimpinan dalam memajukan umat muslim, beliau juga sebagai penerus Mama Ajengan Entoy dimana beliau sebagai ulama harismatik pada zamannya yang memiliki banyak murid yang sukses di bidang pesantren, beliau juga sebagi Mursyid Toriqoh, ujar Ugan.
” Jadi layak kang Aceng Ahmad Nasir aebagi pigur pimpinan di zaman sekarang, beliau memiliki dedikasi yang cukup tinggi demi kepentingan umat “, tandasnya.
Acaeng Ahmad Nasir ( Aceng Anas ) merupakan kader militan Partai Persatuan Pembangunan, dirinya menyebutkan bahwa kegiatan ini adalah dalam rangka memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, dengan harapan acara ini dapat meningkatkan kecintaan terhadap baginda Rosul SAW, agar si anak berkarakter akhlakul karimah, tandas Kang Ahmad yang kerap di sapa Aceng Anas
Lanjut Anas, ” kenapa memilih lomba marawis, selain bernuansakan islami, ada nilai seni memainkan peranan penting dalam pembentukan karakter generasi muda kita yang siap menghadapi tantangan global dengan tidak menyampingkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, nuansa islamnya lebih ditonjolkan ,” ucapnya.
Menurutnya, pelestarian nilai seni dan budaya kepada generasi penerus menjadi hal yang harus dilakukan dari sekarang. Karena, anak-anak usia dini itu lebih pandai berkreasi dan membuat inovasi-inovasi ketukan dalam memainkan alat musik marawis, imbuhnya.
“Marawis usia dini ini luar biasa, cara mereka mengetuknya saja beda. Maka itu, anak-anak perlu kita bimbing supaya penyaluran rasa seni sejalan dengan agama dan juga budaya kita,” pungkasnya. Ajang Pendi. Editor : Ikmal D Permana