Asep berharap laporan TGIPF bisa menjadi bahan masukan untuk menyusun langkah transformasi di bidang olahraga, khususnya sepak bola, di tanah air.
SPJNews.id, Sumenep — Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu, yang menewaskan ratusan orang supporter Arema FC, menyisakan duka yang mendalam bagi persepakbolaan nasional, terutama semua pihak keluarga yang menjadi korban insiden tersebut.
Ucapan dukacita dan belasungkawa pun mengalir deras dari berbagai kalangan, tak terkecuali dari LSM GMBI (Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) menyampaikan Keprihatinan yang mendalam atas Tragedi Stadion Kanjuruhan di Malang Sabtu (01/10/2022).
“Pertama, Kami atas nama GMBI Distrik Sumenep menyatakan turut belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada korban yang meninggal, semoga amal ibadahnya diterima disisi Nya. Kepada keluarga korban semoga diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Tidak lupa juga kepada korban yang luka-luka dan saat ini masih dirawat di RS kami doakan, semoga segera diberikan kesembuhan,” ucap Fendi Riyanto kepada Media SPJNEWS.id Minggu (16/10/2022).
Yang Kedua Asep Sukarya juga memberikan Apresiasi terhadap kinerja Kapolri telah bergerak cepat melakukan penyelidikan dan penyidikan atas tragedi Kanjuruhan sehingga terdapat ratusan korban jiwa dan luka-luka. Terlebih dalam 1 minggu paska kejadian tepat Jumat (7/10) Kapolri telah menetapkan 6 tersangka dan 20 personel kepolisian diduga melakukan pelanggaran etik terkait dengan peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Dalam kasus ini Polri juga telah menetapkan enam orang sebagai tersangka. Mereka adalah, Dirut PT LIB AHL, Ketua Panita Pelaksana Arema FC AH, Kabag Ops Polres Malang Kompol WSP, Kasat Samapta Polres Malang AKP BSA, Komandan Kompi Brimob Polda Jatim AKP H dan Security Officer SS.
“Ketiga, kami juga memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah membentuk TGIPF yang telah bekerja keras dan cepat sehingga dalam 2 minggu tepatnya Jumat (14/10/2022), telah selesai melakukan investigasi dan menyampaikan laporanya hingga membuat rekomendasi yang telah diserahkan kepada Presiden Jokowi,”
Asep berharap laporan TGIPF bisa menjadi bahan masukan untuk menyusun langkah transformasi di bidang olahraga, khususnya sepak bola, di tanah air.
“Terakhir, kami berharap dari hasil TGIPF ini Pemerintah bersama FIFA melakukan transformasi Sepak Bola di Indonesia. Sehingga menjadi momentum pembenahan tata Kelola persepakbolaan Indonesia sesuatu Statuta FIFA. Pembenahan disemua aspek, mulai dari PSSI sebagai Induk organisasi, Pemilik Club hingga kelompok Suporter dan managemen Pertandingan serta Stadion Lapangan pertandingannya,” pungkas Asep mengakhiri keterangannya.(Fendi/spjnews.id)