spjnews.id | Takalar – Beberapa warga Lingkungan Kammi Kelurahan Pappa 16/08/2022 malam, seperti dilansir dari laman hariantempo.com, mengancam dan akan turun aksi dan menutup kantor Lurah Pappa.
Hal tersebut diungkapkan Inisial N, Menurut warga, Lurah Pappa terkesan tutup mata dan dinilai ada konspirasi dengan pemilik pabrik Batching Plant PT. Jenifer Utama Mandiri.
Kegiatan Pabrik Batching Plant jelas meresahkan warga maupun pengguna jalan, karena jalan poros Kammi Limbungan sering terjadi kecelakaan lalu lintas akibat banyaknya pasir dan kerikil yang berserakan sepanjang jalan, kata warga inisial N.
Namun sangat disayangkan dari pernyataan pihak Kelurahan saat Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (LSM GMBI) mengkonfirmasi langsung di Kelurahan Pappa, bahwa pabrik Batching Palnt aman-aman saja dan tidak ada warga yang resah apalagi kecelakaan.
Pernyataan itu diklaim beberapa warga yang tinggal diseputaran Pabrik Batching Plant bahwa akan turun aksi dan menutup kantor Lurah.
Karena fakta yang sesungguhnya warga resah karena dampaknya sangat mengganggu.
“Warga seputaran Kammi sudah pada resah dengan debu semen pabrik tersebut bahkan hampir tiap hari terjadi kecelakaan di jalan poros Kammi Limbungan,” tegasnya.
Bahkan hampir semua tanaman warga yang kebunnya dekat dengan pabrik tersebut terancam mati karena batang dan daunnya tertutup debu semen.
Sementara DL salah satu warga lingkungan Kammi mengungkapkan bahwa dengan adanya riak dari masyarakat, seharusnya Pemerintah malu dan tau diri, karena mengingat kembali dari pekerjaan tahun 2019 yang lalu.
Hasil pekerjaannya baru satu Minggu sudah terbongkar dan rusak parah sehingga dampaknya tertimpa terhadap masyarakat karena polusi bertebaran. Ada apa dengan Pemda? (Rahim Sua/spjnews.id).
Editor : Herbil