Kasus ini terjadi juga pada periode pertama waktu itu 2019, 2020, 2021 Kami selalu salah. Nah, Kebetulan kami sudah, kalau kinerja sekarang itu kami menghimpun 4,6 miliar.
spjnews.id I Garut – dilansir media Harian Garut, Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman mengatakan bahwa Pengumpulan ZIS Baznas Kabupaten Garut merosot drastis. Sehingga berita tersebut menjadi sorotan di kalangan masyarakat.
Sementara Ketua LSM Gerakan Aplikasi Kebijakan Amar Ma’ruf angkat bicara, katanya, “Persoalan dugaan kemunduran pengumpulan ZIS yang dihadapi Baznas Kabupaten Garut di bawah kepemimpinan Abdulah Efendi adalah persoalan yang mesti di luruskan, ini kaitannya dengan SDM, ya kembali lagi kepada pimpinan daerah yaitu Bupati dan Wakilnya sebagai pemangku kebijakan tertinggi di Kabupaten Garut, mau dibawa ke arah mana Baznas ini,” tandasnya.
Sementara Ketua Baznas Kabupaten Garut, Abdulah Efendi saat dikonfirmasi dirinya memberikan klarifikasi atas pemberitaan yang di tayangkan Harian Garut terkait statimen yang di sampaikan Wakil Bupati dr. Helmi Budiman, pekan lalu.
Abdulah Efendi menyampaikan, terimakasih atas masukannya, perlu kami sampaikan kepada pimpinan baik itu Pak Bupati atau Wakil Bupati, Pak Sekda dan jajaran dewan pengawas. Bahwa data itu dari monitoring Baznas provinsi terhadap laporan penghimpunan dan penyaluran itu posisi pertama kita ada di angka 400 penghimpunan dan pengeluaran 1,7.
“Nah itu kendalanya karena setiap UPZ telat mengirimkan data dari para Muzakki setelah kita menggunakan sistem Payrolsistem pemotongan langsung dari Muzakki kepada bendahara ini juga telat,” ujarnya. Rabu (20/7/22) Sambung Efendi.
Kasus ini terjadi juga pada periode pertama waktu itu 2019, 2020, 2021 Kami selalu salah. Nah, Kebetulan kami sudah, kalau kinerja sekarang itu kami menghimpun 4,6 miliar.
“Adapun data susulan dari provinsi itu ada sebatas monitoring itu 2,3 dan penyaluran juga 2,17 dan 2,26. Nah, tapi kinerja itu yang akan dibahas nanti laporan kami ke Bupati ke bandara sampai ke pusat juga ke dewan pengawas,” tandasnya.
Kalau di data dari perhimpunan kita mencapai 4,6 miliar baik dari dana zakat, infaq juga dari infaq romadhon dan lain sebagainya juga di luar itu di neraca kami mengumpulkan zakat fitrah 78 miliar se Kabupaten Garut.
“Walaupun itu datanya dari DKM lalu dari pada UPZ yang mereka langsung menyalurkan kami hanya tercatat di luar neraca yang ada di baznas, juga kemarin dalam kurban kita menghimpun hampir 184 miliar kurban yang ada di Garut dikalikan oleh penghimpunan itu rata-rata yang berkorban itu Rp 3.000.000 begitu domba ataupun sapi untuk 7 orang nya di rata-rata dari rentang ada yang 4 juta dan nilai rata-ratanya 3 juta sehingga terkumpul 84 Miliar untuk yang berkurban di Kabupaten Garut pada Iduladha 2022 atau 10 julhijah 1442 Hijriyah,” jelasnya.
Penghimpunan kami itu terkendala. Kenapa ini monitoring saja bukan sebagai lembaran kinerja monitoring dari baznas provinsi dipakai kepada Simba barusan kami memanggil para staf divisi pengumpulan Bagaimana kiranya nanti dirubah laporannya itu oleh kaget nanti notifikasinya kepada Ketua UPZ.
“Nah ini pernah dilakukan tahun sebelumnya, tapi ada data daripada UPZ menyetorkan Muzakki sehingga itu harus dihapus dari data itu menjadi perorangan notifikasinya berlanjut misalnya ada UPZ ini menyetorkan untuk 3 bulan berarti notifikasi itu ke Muzakir 3 bulan dalam hal ini mungkin perlu saya sampaikan kepada para penentu kebijakan di Garut pertama Terimakasih ini sebagai warning. Padahal kami juga sekarang mengumpulkan 600 juta per bulannya kalau dari semester 1 gitik rata 700 juta per bulannya,” pungkasnya. (Ajang Pendi/spjnews.id)
Editor : Ikmal D Permana/Herbil