“Saya mengecam pembuat green isu menyalahkan Sekda Takalar yang tidak memberi pemakaian Asrama Hipermata, jangan seenak hati menyalahkan orang lain,” pungkas Alamsyah Rustam.
spjnews.id | Takalar – Aksi unjuk rasa dari Himpunan Pelajar Mahasiswa Takalar (Hipermata) selama dua hari yakni Senin 4 Juli dan Selasa 5 Juli dan akan lagi di adakan Rabu 6 Juli dengan green isu WARNING KETUA TAPD KABUPATEN TAKALAR ,”SEKDA TAKALAR,” di sorot berbagai eleman, Rabu 06/07/2022
Rencana aksi unjuk hari ketiga Hipermata menjadi ajang diskusi di berbagai tempat baik warung kopi(warkop) maupun di berbagai group sosmed seperti di grup WhatsApp bahwa apakah kebijakan untuk memakai Asrama Hipermata itu mutlak dari kebijakan sekretaris Daerah (sekda) ataukah diatasnya.
Hal tersebut di sampaikan Kordinator devisi Investigasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Alamsyah Rustam,S.H, (Bonny) terkait green isu yang di lempar ke area publik oleh para mahasiswa di berbagai group sosmed.
“Saya mengecam pembuat green isu menyalahkan Sekda Takalar yang tidak memberi pemakaian Asrama Hipermata, jangan seenak hati menyalahkan orang lain,” pungkas Alamsyah Rustam.
Bonny sapaan akrabnya menuturkan bahwa bahwa kenapa di setiap persoalan di giring ke pak Sekda untuk di kambing hitamkan pak sekda, harus di pahami bahwa ini satu kesatuan pemerintah Daerah dan bukan sekda pemegang kunci kebijakan, akan tetapi ada Bupati di atasnya, pungkas Kepala Bidang Investigasi GMBI.
“Mari kita berfikir dengan akal sehat bahwa apa yang menjadi tuntutan adik adik mahasiswa itu pasti di utamakan oleh sekda, kalau hanya sampai di beliau kebijakan itu, akan tetapi persoalan ini beda Karena ada di atasnya,” urainya.
Terpisah Sekda Takalar H.Muh.Hasbi Mengatakan saat di temui awak media mengatakan bahwa, persoalan ini kita sudah jawab melalui asisten satu (1) Andi Rijal Mustamin, kita masih menunggu dua (2) kubuh bersepakat.
“Pemda sudah menyelesaikan rehab asrama Empat (4), sebagai bentuk perhatian kepada adik-adik mahasiswa,” ujarnya.
Lebih lanjut H.Hasbi menuturkan bahwa sebagai mahasiswa harusnya berfikir jernih dan duduk bersama bermusyawarah tentang pengaturan mahasiswa Takalar yang layak menempati itu terutama yang kampusnya dekat dari asrama tersebut.
Penegasan Sekda Takalar bahwa, selesaikan lah internal kalian, kami menunggu kesepakatan itu, kalau juga masih tidak mengerti dan tidak ada kesepakatan.
“Maka langkah terakhir, Pemda akan menugaskan kesbangpol melakukan kajian verifikasi kelembagaan Hipermata, setelah itu baru Pemda bisa menentukan Kepengurusan yang sah,” terangnya.
“Saya menegaskan bahwa, terkait tuntutan adik adik mahasiswa Hipermata kami sudah melakukan upaya yang sangat maksimal untuk sarana asramanya.
Sesungguhnya internal organisasi mahasiswa Takalar yang bersoal, bukan pemda, jadi sebagai orang terpelajar harus mampu menyelesaikan persoalan internalnya.
(Rahim Sua/spjnews.id)
Editor : Herbil