spjnews.id | Gowa – Penyaluran BANSOS BPNT thn 2022 edisi Januari.Februari.maret di kecamatan bontonompo kabupaten Gowa banyak menabrak aturan perundang-undangan dan di sinyalir adanya INTERFENSI dari pihak penyalur dan pendamping.
Dari hasil penelurlsuran LSM GMBI proses penyaluran bantuan tersebut didapati banyak kekeliruan dan tidak sesuai dgn surat edaran kementrian sosial.
Contohnya…di kelurahan Tamallayang kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa…
Dikutip dari hasil keterangan salah satu AGEN (e.warung) di bontonompo ( KARDI JAYA) mengatakan setiap Keluarga penerima manfaat(KPM) di arahkan bahkan di haruskan untuk membelanjakan DANANYA di Agen-Agen tertentu yg sdh bekerja sama dgn pihak pendamping yg berinisial (TP)
Adapun jenis yg harus di terima oleh setiap KPM dgn dananya yg Rp.600 ribu itu di antaranya BERAS 30 kg,telur 3 rak,dan Buah Apel 27 biji dan bahkan ada beberapa KPM tdk mendapat buah Apelnya dgn alasan barangnya nanti menyusul.
Keterangan serupa pula di sampaikan oleh beberapa orang yg katanya mereka adalah Ketua PKH dan BPNT kec.bontonompo di antaranya Saudari Nelliati Dg Tayu,Ernawati Dg Sali,Hernawati,Nurhayati,Kartia,dan Suttaria menyatakan bahwa setiap PKM di arahkan oleh pendamping kecamatan(TP) untuk membelanjakan semua Dananya di Agen Agen tertentu.
Amburadulnya penyaluran program BPNT ini di sinyalir adanya mafia yg bermain dari tingkat bawah seperti AGEN,PENDAMPING,serta keterlibatan oknum yg mempunyai kewenangan dlm penyaluran BPNT tersebut
Hal ini terjadi karna kurangnya pengawasan pihak penegak hukum dalam penyaluran bantuan tersebut.
Sampai berita ini di turunkan pihak PENDAMPING(TP) enggan menjawab telpon saat ingin di komfirmasi. (Dg.Sua/spjnews.id)