spjnews.id I Garut – Percepatan Penanggulangan Pandemi Covid-19, Pemda Garut jemput bola melaksanakan vaksinasi covid-19 hingga kepelosok pelosok.
Pantauan spjnews dilapangan, Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali memperpanjang pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali untuk dua pekan.
Level PPKM di sejumlah wilayah di Jawa Barat kini sudah berubah namun berbeda dengan Kabupaten Garut yang masih berdiri di level 3 padahal capaian vaksinasi sudah memenuhi syarat untuk masuk ke level 2 yakni sudah tembus di angka 53 persen.
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana mengatakan alasan Garut masih berdiri di level 3 karena adanya keterlambatan input data capaian vaksinasi.
” Ternyata pengambilan hasil capaian vaksinasi itu dilakukan hari Minggu sehingga data yang masuk ke pusat itu data yang hari itu, sementara Garut hari Seninnya kan masih input,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (16/11/2021).
Nurdin menjelaskan di hari Senin kemarin Pemkab Garut terus berupaya mengejar capaian vaksinasi sehingga mencapai syarat untuk masuk ke level 2.
Namun capaian vaksinasi yang dilakukan itu tidak tercatat oleh pusat lantaran pengambilan data sudah dilakukan hari Minggu. Terutama data capaian vaksinasi lansia yang baru terinput 39,73 persen.
“Capaian vaksinasi kami sudah di angka 53 persenan dan vaksinasi lansia pun akumulasi kami sudah 42 persenlah sebetulnya, persoalannya belum ke rekam saja itu data yang hari Senin kemarin,” ucapnya.
Dua pekan mendatang Kabupaten Garut, menurutnya, optimistis bisa masuk ke level dua dibarengi dengan penanggulangan wabah Covid-19 yang perlahan terkendali.
” Bed occupancy rate (BOR) kami bagus, testing, tracing dan treatment, kami juga udah bagus, keterpaparan juga kami tidak ada, bagus, minggu depan kami optimistis ada di level 2,” ujarnya.
Data jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Garut per hari Minggu (14/11/2021), mencapai 24.747 kasus konfirmasi.
Dari jumlah tersebut 15 menjalani isolasi mandiri, 0 menjalani isolasi di rumah sakit, 23.561 sembuh dan 1.171 meninggal dunia. (Ajang Pendi. Editor : Ikmal D Permana