spjnews.id | TULUNGAGUNG – Nasib malang menimpa, sebut saja Bunga dan Melati (nama samaran) yang masih duduk di bangku sekolah SMP di kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung, di awali sekitar bulan Oktober 2020 sampai bulan Oktober 2021 belajar ngaji membaca Al Qur’an Di tempat rumah ya saudara Nurkozin RT 01 RW 04 Dusun Krajan Desa waung Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung, selaku Guru ngaji.
Di saat belajar mengaji membaca Al Qur’an sebut saja Bunga dan Melati (nama samaran) duduk di lantai bermeja terbuat dari kayu atau dampar di depan oknum Guru ngaji tersebut, di saat itu pula tangan nakal oknum Guru ngaji tersebut meraba-raba paha lewat kolong meja sampai menyentuh alat vital dan meraba-raba buah dada sebut saja Bunga dan Melati (nama samaran) bahkan teman mengaji ya yang lain juga ikut jadi korban.
Bahkan mirisnya lagi di saat belajar sholat di saat posisi Rukuk pantat sebut saja Bunga dan Melati (nama samaran) di raba-raba sambil mendekatkan kelaminnya oknum Guru ngaji tersebut dan di gesek- gesekan ke pantat sebut saja Bunga dan Melati (nama samaran) dan di saat belajar mengaji.
“Oknum Guru ngaji tersebut melontarkan kata-kata ke sebut saja Bunga dan Melati (nama samaran) kalau mengaji jangan pakek celana panjang, pakek Rok saja, dan hal senonoh, pelecehan tersebut di lakukan setiap hari masuk belajar mengaji Al-Qur’an dan saudara oknum Guru ngaji Nurkozin mengancam jika cerita ke orang lain maka tidak akan di naikan kelas,” tutur sebut saja Bunga dan Melati (nama samaran) saat di tanya awak media, Jum’at (22/10/2021).
Dengan kejadian tersebut orang tua sebut saja Bunga dan Melati (nama samaran) sontak kaget shock, dan marah tidak terima putri yang di perlakukan tidak senonoh oleh oknum Guru ngaji berinisial NKN.
“Saya akan buat Laporan Polisi (LP) ke Polres Tulungagung dan di dampingi oleh beberapa tokoh masyarakat desa setempat dan LSM GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia),” tutur Ibu sebut saja Bunga (nama samaran).
Di saat Ketua LSM GMBI Distrik Tulungang Saudara Asep Yumarwoko ST.MM di wawancarai awak media di depan Kantor SAT RESKRIM RESOR TULUNGANGUNG mendampingi dan mengawal kasus ini sampai mendapatkan suatu keadillan yang pelakunya bisa di hukum sesuai Undang – Undang perlindungan anak di bawah umur.
“Untuk langkah-langkah selajutnya Ketua Distrik Tulungang, sesuai prosedur Standar Operasional Prosuder (S O P) yang ada dari POLRES Tulungagung kita dampingi sampai masalah ini selesai,” tandas Ketua LSM GMBI Asep Yumarmoko. (Mualimin/spjnews.id)