Site icon spjnews.id

KARYA ANAK PINGGIRAN MALELA PENGRAJIN PERNAK PERNIK BUTUH PERHATIAN PEMERINTAH MAUPUN SWASTA

Salah Satu Hasil Karya Anak Pinggiran Malela Hiasan Lampu Meja

spjnew.net | Kab. Bandung Barat – Kurangnya lapangan pekerjaan dan semakin ketatnya persaingan dalam berkarir tentu menjadi faktor pendorong sebagian orang untuk membuka bisnis sendiri. Daya kreativitas yang dimiliki seseorang merupakan potensi penting untuk bisa mencapai kesuksesan dalam berbisnis.

Potensi bisnis di bidang industri kreatif memang masih terbuka luas untuk digarap pelaku usaha di Indonesia.

Ide-ide kreatif bisa menguntungkan jika diaplikasikan dengan tepat. Salah satu cara untuk merealisasikan ide tersebut menjadi sumber penghasilan adalah dengan membuat bisnis kerajinan tangan (handmade).

Saat ini, usaha kerajinan tangan menjadi semakin bervariasi. seperti Kertas daur ulang, kain perca, hingga  kayu dan biji-bijian pun dapat dimanfaatkan untuk menjalankan bisnis kerajinan tangan. Potensi kreativitas tentu tidak memiliki batas. Jadi, meski telah banyak orang yang menggeluti bidang usaha kerajinan tangan, ide-ide segar yang dapat menghasilkan produk kerajinan baru dan unik pasti akan selalu muncul.

Seperti halnya potensi yang dimiliki karya anak pinggiran malela, Asep yang akrab di panggil Kang Asep warga Desa Sukaresmi Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat (KBB) ide-ide kreativitasnya dalam membuat pernak pernik hiasan seperti, lampu meja, patung ikan, berbagai lukis bakar (pyrography) dan lain sebagainya dengan memanfaatkan limbah kayu, bambu dan batok kelapa (tempurung).

Tempat memproduksi pernak pernik hiasan hasil karya anak pinggiran malela dengan menggunakan bahan dari limbah kayu, bambu dan batok kelapa (tempurung) di Kp. jln. Batas Desa Sukaresmi Cinengah Desa Sukaresmi Kec. Rongga Kab. Bandung Barat.

Dengan ide-ide kreativitasnya yang hanya menggunakan bahannya dari limbah, kayu, bambu dan batok kelapa (tempurung) dapat menghasilkan pernak pernik yang sangat unik untuk menjadi sumber penghasilan, dengan Harga yang sangat terjangkau mulai dari harga Rp20 ribu hingga Rp150 ribu, sedangkan untuk pemesanan lukis bakar (pyrography) hargannya disesuaikan dengan ukurannya.

Menurut Kang Asep dalam menekuni karyanya itu bukan semata untuk diri pribadi, melainkan untuk mengembangkan dan memperdayakan para pemuda-pemudi yang mengangur dengan memberikan pembinaan sehingga pemuda-pemudi bisa menguasai pembuatan kerajinan ini, sehingga para pemuda-pemudi khususnya di Desa Sukaresmi mendapatkan penghasilan.

“Setidaknya membantu kesenjangan ekonomi. Selain itu, ingin ikut serta membantu pemerintah dalam hal membuka lapangan pekerjaan, bahkan apabila pemuda-pemudi jika sudah bisa atau menguasai pembuatan kerajinan ini, silahkan berdikari sendiri,” kata Kang Asep menuturkan kepada spjnews.net, Jum’at (05/20).

Kendati demikian, menurut Asep kreativitasnya dalam membuat hiasan tersebut tidak akan bisa menjadi sumber penghasilan atau minim. “Pasalnya,  produk hasil kreativitas kami ini hanya dipasarkan di wilayah sekitar Kec. Rongga ditempat pariwisata, seperti di kawasan objek wisata Jurug Malela,” tuturnya.

Untuk itu, Kang Asep sangat berharap butuh perhatian dari pemerintahan Desa, Kecamatan, KBB atau pihak swasta mau membantu untuk memasarkan produknya, “semoga pihak pemerintahan baik itu pemerintahan Desa, Kecamatan, KBB dan pihak swasta memperhatikan karya anak pinggiran malela, dalam memasarkan produk kami ini, sehingga bisa menembus pasar, baik di tingkat lokal maupun nasional, karena usaha ini bisa dikembangkan,” harap Kang Asep. (herbil)

Exit mobile version