Site icon spjnews.id

Wini Pengrajin Masker Di Garut, Siap Melayani Pesanan

Wini Siti Aisah Pengrajin Masker

spjnews.net | Garut – Aap Saepudin yang keseharian sebagai pengrajin konpeksi tidak mau kalah dirinya dalam situasi gencar gencarnya penanganan virus Corona atau Covid-19, menjadi berkah tersendiri bersama putrinya Wini membuat keterampilan menjahit yang dimilikinya, berupa masker, dimana masker saat ini selain sulit didapat harganyapun cukup menggairahkan, hanya Rp. 55.000,- per lusin plus ongkir, bahan dari pamatex, Selasa (23/03).

Hingga beberapa hari kemudian, perempuan berusia 32 tahun ini pun kuwalahan mencari bahan baku membuat masker yakni kain sisa potongan dari para penjahit maupun toko. Saking banyaknya pesanan masker ditengah hiruk-pikuk Covid-19, dia pun memutuskan untuk membeli kain berbagai jenis dan warna.

Dikerjakan sendiri, bersama Ayahnya Aap Saepudin, Winipun mengaku kepada spjnews, hanya mampu memproduksi sekitar 50 hingga 100 biji masker dalam sehari, dengan motif sesuai permintaan, mulai polos, kotak-kotak, bergaris dan motif bunga-bunga maupun polos.

“Iya, dikerjakan sendiri sama bapak , mulai buat pola, memotong, dan jahit dan menyeterika hingga siap dikirim,” katanya.

Disamping memenuhi permintaan wilayah dalam kota, Wini mengaku juga mengerjakan pesanan masih seputar daerah Garut. Namun apabila ada pemesan, siap dilayani dengan catatan uang di muka atau di transper baru pesenan kami layani, tegasnya.

“Ini ada permintaan 250 biji dari paramedis. Kalau warga umum, ada yang pesan hingga 50 biji, digunakan sendiri dan keluarganya. Kalau pesanan dari kantor, belum ada. Saat ini, kami sedang mengerjakan 30 biji masker dari pesanan warga,” katanya.

Soal kelebihan masker produksinya, dirinya menjelaskan kalau masker berbahan kain bisa digunakan berkali-kali atau tidak sekali pakai, termasuk buatannya ini.

“Kalau sudah dipakai bisa dicuci dulu, kemudian bisa digunakan lagi. Ada juga pesanan masker denngan di antara dua kain ini bisa dimasukkan tisu. Jadi ada tiga serat. Masker berbahan kain ini juga mengurangi sampah masker yang sekali pakai,” singkat Wini. Ajang Pendi/spjnews. Editor : Ikmal Daper

Exit mobile version