Site icon spjnews.id

Ketua Distrik Makassar di Keroyok Hingga Seragam Robek Lapor ke Propam Polda Sulsel

spjnews.net |Makassar – Aksi Damai LSM GMBI dan Gabungan Ormas serta Aktivis Mahasiswa Indonesia yang berlangsung di depan Markas Polrestabes Makassar, Ricuh dan dinodai tindakan Arogansi yang dilakukan oknum aparat Polrestabes Makassar, Mendorong hingga robek Baju Seragam Loreng atribut kebesaran lembaga LSM GMBI, Jumat (13/12) di Jl. Ahmad Yani No.9, Pattunuang, Kec. Wajo, Kota Makassar.

Aksi Damai yang mulai kondusif, tiba tiba ricuh diawali seorang oknum aparat mendorong tubuh Ir Walinono Haddade, Ketua LSM GMBI Distrik Makassar.

Ketua Distrik Makassar mengatakan kepada awak Media, saat itu saya berniat ikut masuk ke ruang Penanganan sebagai Delegasi bersama gabungan Aliansi Ormas mengawal kasus premanisme yang mandek ditangan penyidik.

“Tiba tiba saya didorong, Rambut saya di tarik dan dikeroyok beberapa oknum aparat polisi, mengakibatkan Baju Seragam saya robek dibagian pundak kiri”, ucap Walinono ke awak media

Olehnya itu Ketua Distri Makassar Tidak terima dengan perlakuan itu, Pihaknya langsung melaporkan pengeroyokan ini ke Propam Polda Sulawesi Selatan, Jumat (13/12).

Menurutnya, Insiden ini menjadi preseden buruk yang di pertontonkan aparat, yang mestinya menjadi Aparat Negara Pelindung Masyarakat. Anehnya lagi, Disaat ada Aksi Damai dan simpati, kenapa kami dikeroyok seperti ini. Ini memalukan dan tidak boleh dibiarkan “, tegas Walinono sambil menunjukkan robekan pundak baju seragamnya.

Ungkapan kekecewaan juga disampaikan hampir semua aktivis di tanah air, baik aktivis LSM GMBI dari Bandung, Jakarta, Bekasi dan wilayah lainnya.

Kasus pengeroyokan dan robeknya baju LSM GMBI ini juga telah dilaporkan kepada Ketua Umum LSM GMBI DPP Pusat di Bandung.” ungkap walinono

Dalam Aksi Damai, tercoreng ricuh akibat ulah arogansi oknum aparat itu, diisi Orasi dari para Ketua Ormas termasuk sang pelapor ( korban) premanisme yang telah merusak Cafe dan perabotnya, telah melaporkan kasusnya ke Mapolda Sulsel namun dilimpahkan ke Polrestabes Makassar, dan hingga kini tidak jelas kasusnya alias belum ditindak lanjuti.

Pihak pelapor mendesak, agar Kapolrestabes Makassar turun tangan menekan penyidik untuk sigap bertindak, menangkap oknum oknum preman yang telah merugikan materi puluhan juta rupiah akibat hancurnya barang barang di Warkop/ Cafe yang sekaligus tempat mangkal para Aktivis tersebut.

Akibat aksi premanisme di Warkop/ Cafe milik pelapor, pihaknya kehilangan Meteran listrik, rusak kipas angin, 1 unit Laptop dan 1 unit HP hilang. Para pelaku pengrusakan diduga kuat suruhan orang yang memiliki hubungan kerja dengan pemilik Warkop/Cafe tersebut.

Tuntutan Aliansi Koalisi Ormas Dan Mahasiswa ini antara lain: Tangkap dan adili pelaku serta otak penyerangan. Meminta Kapolrestabes Makassar mengevaluasi kinerja Kanitreskrim Polsek Rappocini. Meminta pihak Kepolisian jangan memandang sebelah mata dalam kasus ini.

Gabungan ormas ini terdiri dari FKPPI, Pemuda Pancasila, Aliansi Mahasiswa Indonesia serta LSM GMBI Wilter Sulawesi Selatan serta APPI ( Asosiasi Persatuan Pedagang Indonesia) mengultimatum, dalam jangka waktu 2 x 24 jam jika tuntutan tidak dipenuhi, maka mereka akan menggelar aksi lanjutan yang lebih besar lagi.

Akhirnya delegasi diterima oleh Kapolrestabes Makassar, yang berjanji ingin segera memproses kasus tersebut.

Terkait pengeroyokan oleh oknum aparat terhadap Ketua LSM GMBI Distrik Makassar, pihak Kapolrestabes Makassar Meminta maaf dan akan menindak secara internal kepada bawahannya tersebut

Namun, menurut korban Ir Walinono Haddade, preseden buruk ini tak bisa dibiarkan. Ini menyangkut Marwah lembaga dan harga diri LSM GMBI, Sampai baju kami robek terkoyak, rambut kami dijambak dari belakang”.

“Kami resmi mengadukan kasus ini ke Propam Polda Sulawesi Selatan, untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

Pengaduan ke Propam Polda Sulawesi Selatan, Jln Perintis Kemerdekaan, dilakukan langsung oleh Ketua LSM GMBI Distrik Makassar , didampingi Sekretaris Distrik dan beberapa aktivis lainnya. Jumat malam (13/12)

Exit mobile version