spjnews.net | MAKASSAR – Driver ojek maupun taksi online memang cukup banyak resikonya. Seperti order fiktif, atau yang dikenal sebagai “ofik” di kalangan driver ojek online.
Belum jelas memang maksud dari pelaku order fiktif yang bisa bikin para driver rugi dan kesal seperti hal yang di alami oleh Nur alim.
Nur Alim (21) tahun beralamat di Galesong kota mengatakan,” Saya dapat orderan pertama dari transtudio, kebab turki tujuan pengantaran ke Masamba terus tiba lalu saya selesaikan.”Jelasnya
Berselang beberapa menit lalu Kemudian masuk lagi orderan go shop dimana pengambilannya itu di Gunung Rinjani dengan orderan Voucer tri lalu di antar ke mallengkeri (3) namun pada saat tiba disana no tujuan sudah tidak aktif, lalu saya telpon tuti (nama aplikasi) si pemesan sudah tidak aktif lagi. ” Ungkap Alim sedih.
Keesokan harinya saya gosok Voucer tri itu ternyata voucer nya kosong atau tidak ada isinya yang saya belikan untuk penumpang 10 lembar dengan harga Rp. 220.000. Melalui Orderan fiktif. ”
Adri (24) tahun Driver Ojol alamat Tamalate mengatakan bahwa selain teman-teman ada di sini kami driver online menuntut keadilan mengenai masalah orderan fiktif ini, kami juga berharap bukan cuman dari segi ganti rugi akan tetapi berharap ada efek jera yang diberikan terhadap pelaku.
“Sehingga tidak ada lagi pelaku baru dan melakukan hal yang sama, Agar teman-teman driver online bisa tenang di jalan dalam melaksanakan tugasnya sebagai Driver,” Terang Adri.
Saat berita ini turun pelaku sudah di amankan di Polsek Tamalate untuk di periksa lebih lanjut.[jery/spjnews]