Runtuhnya Integritas Moral Andi Arief

- Wartawan

Senin, 4 Maret 2019 - 22:05

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Politikus Demokrat Andi Arief dikabarkan saat ditangkap oleh Tim NIC Dittipidnarkoba Bareskrim Polri di sebuah kamar hotel, sedang bersama seorang wanita di Jakarta, Minggu, 3 Maret 2019.
Politikus Demokrat Andi Arief dikabarkan saat ditangkap oleh Tim NIC Dittipidnarkoba Bareskrim Polri di sebuah kamar hotel, sedang bersama seorang wanita di Jakarta, Minggu, 3 Maret 2019.

HARI pertama di pekan pertama bulan Maret 2019. Matahari bergerak perlahan menuju sore. Jakarta masih padat merayap. Ribuan orang tampak betah dengan pekerjaan masing-masing: di kantor, di warung-warung pinggir jalan, dari balik kemudi taksi dan transportasi online, dan sebagainya.

Di sore hari yang agak mendung. Berbagai media massa dan media sosial memberitakan bahwa seorang politisi terkenal baru saja ditangkap di bilangan Jakarta Barat, di sebuah hotel berbintang di daerah Slipi.

Tidak jauh dari Menara BCA dan RS Harapan Kita. Berita seputar seorang politisi dengan “mulut berbisa” yang ditangkap bersama seorang perempuan segera menghiasi portal-portal berita dan dinding-dinding media sosial.

Media mewartakan, sang politisi baru selesai mengkonsumsi benda terlarang itu. Polisi bergerak cepat. Kamar hotel mereka acak-acak, kloset di toilet pun dibongkar. Benar saja. Ada bukti kuat sang politisi mengkonsumsi narkoba.

Ini sungguh sebuah berita bernilai jual super tinggi bagi para pemburu berita. Kata teman dosen, media menggoreng habis peristiwa ini.

Di lapak berita mana pun, Andi Arief menjadi headline. Berbagai fokus dijadikan sebagai bidikan, tidak peduli apakah fokus itu benar-benar serius atau tidak.

Ada yang mengupas soal kamar hotel yang berantakan, soal kehadiran seorang perempuan, kondom bergerigi, ranjang hotel dengan seprei berantakan, kloset yang terbelah, Andi Arief yang duduk di antara kardus-kardus dan sebagainya.

Media sosial pun tidak kalah “galak”. Ribuan re-twit berita disebar lewat medium WA, facebook, youtube, dan platform lainnya. Andi Arief dan peristiwa dia tertangkap mengkonsumsi narkoba di Hari Minggu, 3 Maret 2019, sedang menjadi trending topic.

Tokoh Publik Wajib Jaga Diri

Apakah pemberitaan yang cendrung sarkastik dan mengarah kepada penghinaan ini terjadi hanya karena pandangan masyarakat bahwa tokoh publik selevel Andi Arief harus memiliki integritas moral yang tinggi?

Asumsi ini ada benarnya, tetapi itu berlaku untuk semua saja pejabat atau figur publik. Khusus untuk Andi Arief, sepertinya ada predikat lain yang membuat peristiwanya segera menjadi headline news. Ya, itu berhubungan dengan sosok Andi Arief yang kontroversial.

Publik tidak akan pernah lupa karakteristik Andi Arief di ruang publik. Politisi Partai Demokrat ini terkenal kritis, sarkastik dan cendrung merendahkan Jokowi dan pemerintahannya. Beberapa peristiwa kuat dalam ingatan publik berasal dari cuitan Andi Arief.

Sebut saja soal 7 kontainer dari Cina berisi kartu pemilu yang telah dicoblos, cuitan soal Ratna Sarumpaet, soal rumah orang tuanya di Lampung yang konon didatangi aparat kepolisian, dan berbagai cuitan “kritis” ke pemerintahan Jokowi-JK.

Maka, ketika Andi Arief tersandung kasus semacam ini, para musuhnya menari-menari. Mereka bersorak ria. Mungkin ada yang sujud syukur. Ada rekan dosen yang berteriak, katanya, “Gusti Allah Ora Sare”, semacam rasa suka cita ketika “orang sombong” dijatuhkan oleh keadilan Tuhan. Seakan-akan sedang terjadi penghukuman Tuhan atas orang sombong dan merasa benar sendiri.

Mungkin inilah suasana batin publik sejak siang sampai menjelang malam hari ini. Tentu ada juga pembela Andi Arief dan kubu politiknya yang bahkan menyalahkan Jokowi sebagai yang tidak mampu memberantas narkoba, sehingga Andi Arief menjadi korbannya.

Tetapi cara berpikir semacam ini konyol, karena hanya akan mengesankan sedang terjadinya apa yang disebut sebagai “pengkambinghitaman”, “playing victim”, dan semacamnya.

Mari kita maknakan peristiwa ini dari sudut pandang yang berbeda. Saya berangkat dari nasihat spiritualitas tradisional, yang mengatakan bahwa tokoh publik harus menjaga diri dan moralitasnya sebaik mungkin. Dia harus menjalankan hidupnya sesempurna mungkin, pertama-tama bukan demi mendapat sanjungan, tetapi demi menyelamatkan dirinya.

Tokoh publik harus hidup dalam standar moral yang tinggi dan harus mempertahankannya. Dia tidak boleh main-main dengan kehidupannya, karena ribuan bahkan jutaan mata akan terus memandang dia. Salah langkah akan membuat dia jatuh dan hancur.

Dengan begitu, “kejatuhan Andi Arief” harus dibaca sebagai bagian dari kecerobohannya sendiri. Bagi saya, ini bukan hukuman Tuhan. Dia memang bukan orang sempurna, sama seperti kita semua manusia yang tidak sempurna.

Selaku tokoh publik, ketidaksempurnaan Andi Arief seharusnya disempurnakan oleh komitmennya untuk menjaga diri. Bagi saya, persis di situlah Andi Arief tampak tidak sanggup menjaga dirinya.[kompasiana]

Berita Terkait

Dorong Kesetaraan, Pendidikan Inklusif Perlu Jadi Komitmen Nyata
Akhir Sebuah Perseteruan dan Pelajaran dari Panggung Kehidupan Selebrita Tulungagung
Jombang Banyak Macannya, Tapi Hutannya Terbakar
Polres Jombang Ungkap Curas Bermodus Polisi Gadungan, Residivis Kembali Beraksi – Uang Rp6 Juta dan HP Digondol
Warga Wonokerto Mencuri di Mie Gacoan, Pelaku Diamankan Berdasarkan Rekaman CCTV
Pancasila sebagai Fondasi Strategis Mengatasi Berbagai Krisis Nasional dalam Konsep Makro Desain Arah Pembangunan di Setiap Aspek Kehidupan Berbudaya Nusantara
4 Nelayan Temukan Drum Besi Mengapung Di Laut Diduga Berisi Sabu
Biadab, Pemuda Mojoagung Perkosa Adik kandung sendiri

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 01:41

Dapat Suntikan Modal Rp 1,5 Juta, Pedagang Keliling di Jombang Gembira: “Semoga Dagangan Lancar”

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:55

MUI Jombang: Sound Horeg Boleh Selama Tak Timbulkan Kerusakan, Regulasi Diperlukan Agar Tak Timbulkan Masalah Sosial

Selasa, 8 Juli 2025 - 11:58

Menjaga Asa dan Prestasi di SMA Negeri 1 Jombang

Selasa, 8 Juli 2025 - 09:00

Sengketa Ruko Simpang Tiga Jombang: Pemkab Menang Banding, Penggugat Sejak 2016 Tak punyak Hak Menguasai

Senin, 7 Juli 2025 - 07:59

Gus Wabup dan Sekdakab Jombang Pastikan Seragam Gratis SD-SMP Tanpa Potongan, penjahit untung besar.

Sabtu, 5 Juli 2025 - 03:11

Belanja Publik di Jombang Sesuai Anggaran Kas, Persiapan Lelang Proyek Terus Dipercepat

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:59

Kapolres Jombang Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Anggotanya, Tegaskan Profesionalisme, dan Integritas

Kamis, 3 Juli 2025 - 02:36

Kesiapan Pengamanan Pengesahan Warga Baru PSHT, Kapolres Jombang Periksa Kendaraan Dinas dan Kelengkapan

Berita Terbaru

EDUKASI

Menjaga Asa dan Prestasi di SMA Negeri 1 Jombang

Selasa, 8 Jul 2025 - 11:58