FUI Sebut, Non Muslim Bukan Kafir Bermotif Politis

- Wartawan

Senin, 4 Maret 2019 - 18:33

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

spjnews.net|JAKARTA – Forum Umat Islam (FUI) tidak sepakat dengan keputusan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU), untuk tidak mengatakan Warga Negara Indonesia (WNI) non-muslim dengan sebutan kafir. Menurut mereka itu menyalahi ketentuan agama dan dianggap beraroma politis.

Sekretaris Jenderal FUI, Muhammad Al Khaththath, mengatakan curiga keputusan untuk tidak menyebut WNI non-muslim sebagai kafir sarat dengan motif politik. Khaththath berasumsi keputusan NU ini dilakukan untuk menarik simpati kaum non-muslim menjelang pemilihan presiden 17 April 2019 nanti.

“Saya punya perkiraan, analisis saja, ada hoaks baru yang mengatakan bahwa kafir dianggap memiliki nilai negatif. Padahal menurut Islam, istilah kafir ini ungkapan yang jauh lebih netral,” kata Al Khaththath, dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu (2/3).

Menurut Al Khaththath, sebutan kafir kepada non-muslim disebut berkali-kali di dalam Alquran. Adapun menurut dia, kronologis utama penyebutan istilah kafir berawal di surat Al-Maidah.

Dalam surat Al-Maidah ayat 72 tertulis, “Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka, dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu”.

Ini kemudian dilanjut ke ayat 73 surat Al Maidah yang menyatakan, “telah kafir orang-orang yang mengatakan, bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa”.

Oleh karena itu, Al Khaththath menyebut NU sudah mendustakan ayat Alquran, untuk kemudian disebarkan kepada jutaan umat Islam Indonesia.

“Dan ini (menolak menyebut WNI non-muslim sebagai kafir) merupakan hoaks beberapa ulama kepada umat Islam, apalagi mengikutsertakan ayat Al-Quran,” jelas Al Khaththath.

Ia juga bingung dengan alasan NU yang enggan lagi menyebut kafir karena masalah kekerasan teologis. Ia berdalih, kafir bukan istilah negatif bagi umat non-muslim.

Apalagi menurutnya, Tuhan juga memerintahkan umatnya untuk tetap menghormati umat non-muslim, yang tercantum di dalam Surat Al-Kafirun.

Khaththath kemudian kilas balik ke 2013 silam, kala FUI bertemu dengan pengusaha Hary Tanoesoedibjo demi menghentikan perhelatan Miss World yang sedianya akan dilaksanakan di Bali.

Saat itu, Khaththath mengatakan jika Hary tetap kukuh melaksanakan Miss World, maka artinya Hary adalah “China dan kafir”.[cnn]

Berita Terkait

GMBI Jatim Audensi Dengan Disdik Prov. Jawa Timur
Pasangan GaBah Ditetapkan Sebagai Pemenang Pilkada 2024, Ini Penjelasan KPU Tulungagung
Untung Maryono Tanggapi Pernyataan Megawati Soal PDI Perjuangan di Tahun Vivere Pericoloso
Rieke Diah Pitaloka Perjuangkan Perda Sistem Pemerintahan Daerah Berbasis Data
Sidang Paripurna, Umumkan Bupati dan Wakil Bupati Garut Terpilih Periode 2024 – 2029
Ada Apa Pj. Bupati Undang 22 Orang Calon Pengurus Dewan Pendidikan?
Dr. H. Muhammad Hasbi, S. STP., M. AP, M.I.Kom dilantik Sebagai Pj Bupati Takalar
Sosialisasi Empat Pilar Bersama Anggota MPR – RI Ade Ginanjar. S.Sos

Berita Terkait

Kamis, 13 Februari 2025 - 08:49

Program Pisew Rabat Beton Senilai Rp.500 Juta Di Desa Sumberagung dan Desa Tanen Dikeluhkan Warga Diduga tidak Sesuai Spesifikasi

Selasa, 11 Februari 2025 - 07:29

GMBI Jatim Audensi Dengan Disdik Prov. Jawa Timur

Minggu, 9 Februari 2025 - 22:29

GMBI Wilter Jatim Lakukan Investigasi Terhadap Maraknya Pertambangan Ilegal di Jawa Timur

Minggu, 9 Februari 2025 - 13:26

Aksi FPII di Dewan Pers dan Ķementerian Komdigti, : ‘Bubarkan Dewan Pers’ !!!”

Sabtu, 1 Februari 2025 - 01:58

Chocodot Edukasi Otak Anak Sehat, Terawat Untuk Masa Depan Hebat

Senin, 27 Januari 2025 - 04:27

*GMBI Nganjuk, Hadiri Undangan GMBI WilTer Jatim*

Sabtu, 25 Januari 2025 - 05:34

Diduga Microsleep Lepas Subuh, Pickup Hajar Rumah Warga

Sabtu, 25 Januari 2025 - 05:27

GMBI peduli, Kirim Do’a Almarhum H. Abdul Talib Dewan pakar GMBI

Berita Terbaru

JAWA TIMUR

GMBI Jatim Audensi Dengan Disdik Prov. Jawa Timur

Selasa, 11 Feb 2025 - 07:29