TELAH kita ketahui bersama bahwa kebudayaan suatu bangsa/daerah adalah modal bagi kelestarian, eksistensi diri, wisata dan kemajuan ekonomi suatu masyarakat. Secara filosofis, relativitas budaya yang merupakan keniscayaan, sesungguhmya berdampak positif bagi hal di atas.
Dari 7 (tujuh) unsur penyusun kebudayaan yang diteorikan oleh Radcliffe Brown, beberapa diantaranya merupakan asset suatu masyarakat dan daerahnya untuk konteks mencerdaskan serta mensejahterakan masyarakat itu sendiri. Diantaranya, adalah orisinalitas (keaslian) dari sistem teknologi, lingkungan tinggal, sistem seni, sistem pranata, dengan semua artifisialnya (tampilan).
- Budaya Yang Mencerdaskan
Hampir di setiap esensi budaya yang beragam terdapat di Indonesia, mempunyai beberapa prinsip yang sesungguhnya sebangun, walau diekspresikan dalam praktek/ritual yang bervariasi. Sebagai contoh dalam sistem seni yang di dalamnya termasuk seni tari, seni prosa (folklore, legenda, pantun, dll), seni suara, dan beberapa hal lain.
Kita dapat cermati dari semua varian seni tersebut, tetap saja pondasi dasarnya adalah menampilkan secara tersirat pesan moral tentang ke-Tuhanan, bakti pada orangtua, bakti pada guru, pelestarian dan penghormatan terhadap lingkungan, pentingnya mencari ilmu, pentingnya berperilaku baik, dan sejumlah lagi yang kesemuanya jika dipahami baik serta diterapkan akan membawa seseorang (individu) mempunyai karakter dan perilaku yang indah dan cerdas baik secara intelektual, emosional, maupun spiritual.
- Budaya Yang Mensejahterakan
Unsu-unsur lain dari penyusun budaya yang bersifat material seperti sistem teknologi, kondisi lingkungan (alam), sistem mata pencaharian, ditambah dengan budaya artifisal utamanya seni, secara pasti adalah daya tarik bagi wisatawan atau tourism. Jika dikelola dengan baik dan tepat, maka secara otomatis akan mendatangkan devisa pendapatan daerah dari kehadiran para wisatawan tersebut.
Potensi alam, seni, dan lain-lain itu juga secara langsung akan menarik investasi dalam banyak skala (pribadi, Negara, bahkan investasi asing). Belum lagi ditambah dengan berkembangnya usaha kecil-menengah masyarakat untuk memproduksi merchandise, cinderamata, kuliner dan banyak lagi sebagai pernik-pernik buah tangan yang beridentitas orisinil suatu daerah. Hal-hal ini sudah pasti menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Uraian di atas secara argumentative membuktikan bahwa korelasi budaya dengan seluruh aspeknya sangatlah penting dan dapat mendatangkan banyak maslahat bagi masyarakat suatu daerah, bahkan juga bagi para pelaku bisnis/ekonomi itu sendiri. Sehingga dapat kita bayangkan jika setiap daerah di Indonesia dapat mengkonstruksi daerahnya dengan baik serta tepat guna, maka secara general/umum Bangsa Indonesia beserta rakyatnya pun akan mengalami kemajuan yang positif.
Dalam konteks ini, saya pribadi Aziza Talita Dewi, berkomitmen untuk membaktikan diri saya dengan segala daya yang saya punya demi mewujudkan cita-cita sederhana yang dapat berdampak besar ini. Berikut saya dengan penuh harap berkeinginan dapat bekerja bersama siapapun yang mempunyai kesadaran serta harapan yang sama, demi kebaikan dan kemajuan kita bersama.
Salam Kebersamaan…