spjnews.net|BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, serta Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul ulum, secara resmi dilantik Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Komjen Pol Purn Budi Waseso, sebagai Ketua dan Wakil Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Jabar untuk periode tahun 2019 – 2024, di Aula Barat Gedung Sate Bandung.
“Ketua Pembina Daerah itu para Gubernur, Jawa Barat Ketua Mabida adalah Kak Ridwan Kamil, yang hari ini saya lantik,” kata Ketua Kwarnas Budi Waseso.
Dengan dilantiknya Emil, panggilan Gubernur, Budi Waseso berharap, program Pramuka di Jawa Barat tidak terhenti. Karena pembinaan pramuka ada tanggung jawab dari pemerintah daerah. Sehingga, pembinaan pramuka Jawa Barat akan berkesinambungan.
Pramuka, lanjut Waseso asalah sarana membangun generasi muda yang berkarakter. Khususnya di era kekinian, dimana generasi milenial dan generasi Z tumbuh dan berkembang.
“Mereka harus disentuh agar menjadi generasi penerus bangsa yang punya kualitas,” katanya.
Terkait paham radikalisme, ekstrimisme, yang mengajarkan budaya kekerasan, Waseso berharap peran pendidikan kepramukaan dapat menangkalnya.
Pramuka sejak dulu, sambungnya, sudah terlatih dan dibekali berbagai ilmu. Juga peran kemasyarakatan sudah sejak lama diterapkan secara menyeluruh.
Pramuka, juga merupakan bentuk bakti kepada lingkungan. Maka, misi membangun Citarum bersih seperti sedia kala, dan bisa menjadi sumber kehidupan, juga merupakan salah satu peran pramuka, untuk menjadi salah satu komponen yang wajib berperan.
“Saya juga sudah menyampaikan kepada kepala BNPB bahwa kita siap ikut serta membangun sungai Citarum itu kembali, itu,” ujar Budi Waseso.
Gubernur Jawa Barat, yang kini juga Ketua Mabida, usai mengucapkan Janji Trisatya Pramuka, mengatakan semangat “ngabret”, atau “gaspoll”, juga akan dirinya maksimalkan di organisasi Pramuka.
“Pramuka adalah organisasi yang paling fleksibel menjawab dinamika jaman”, kata Emil. Ia inginkan pramuka menjadi sebuah elemen yang menjadi inspirasi pemuda Indonesia, khususnya bagi generasi Z.
Dalam pembangunan karakter, Pramuka adalah sebuah gerakan yang paling memungkinkan dalam membangun karakter bangsa karena mencakup segala aspek kehidupan. Seperti kesehatan, ketangkasan, keterampilan, kepribadian, dan gerakan keagamaan.
“Dalam konteks karakter, semua jenis inisiatif diajarkan di Pramuka,” ujarnya.
Demi menyentuh Generasi Z, Pramuka juga bisa menggunakan konten digital agar menarik perhatian mereka agar berkarakter, dan berwawasan kebangsaan.
Berikutnya, sambung Emil, ada masalah di tingkat provinsi yang membutuhkan sumber daya manusia yang besar, yaitu salah satunya krisis sungai Citarum.
“Saya minta ijin, Kak Kwarnas, Insyaallah di tahun-tahun ini, akan kita lihat partisipasi Pramuka sebagai motor pembela lingkungan,” katanya.
Sehingga, ucapnya, masyarakat akan mengapresiasi Pramuka yang selalu ada menjawab kebutuhan jaman. Adapun untuk program lainnya, siap ditinjak lanjuti bila ada peluang kerjasama.
“Nanti ada ilmu, ada tenaga, materi, macem-macem Pramuka bisa curahkan di Citarum,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf Macan Effendi, mengungkap rasa bahagianya atas pelantikan Mabida Jabar.
Bersama seluruh anggota Kwarda Jabar, Dede berharap hadirnya kesinambungan dalam membina anak bangsa melalui pendidikan kepramukaan.
“Kwarda Jawa Barat bangga sekali atas pelantikan Kak Mabida. Pelantikan ini amat penting karena Kak Mabida, kini bisa menggerakan program- program Pramuka yang selaras dengan Program Provinsi Jawa Barat,” katanya.[humas jabar]