spjnews.net|BANDUNG– Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat Sufyan Syarif menyatakan bahwa deklarasi atau pernyataan sebuah institusi anti narkoba sangat penting. Pentingnya deklarasi itu setidaknya untuk melakukan pencegahan sejak awal.
“Ya jadi narkoba itu selain pemberantasan yang kita lakukan masif bersama kepolisian dan TNI semua. Yang lebih penting lagi adalah pencegahan. Bagaimana orang tidak kepingin atau menggunakan ini perlu satu wadah atau sistem. Norma-norma yang berlaku di masyarakat termasuk lingkungan kampus,” katanya.
Menurut Sufyan, di sini digerakkan agar punya daya tahan dan tidak terpengaruh oleh narkotika. Di lingkungan kampus diserahkan kepada rektor utk mengelola norma-norma di lingkungan kampus masing-masing.
“Lingkungan kampus itu penting karena sasaran narkoba itu usia produktif, dan itu adalah seusia mahasiswa,” ujar Sufyan.
Menurut Sufyan narkoba saat ini penyebaran informasi atau perdagangannya sudah melalui media sosisal atau medsos.
“Jadi salah satu masuknya narkoba dgn media sosial. Upaya kita juga dengan medsos. Kita masif bersama-sama semua komponen masyarkat, semua usia,” jelasnya.
Jabar penduduknya 42 juta jiwa dan paling banyak di Indonesia, usia produktifnya 20 juta jiwa, dan pengguna narkotika 60 persen di usia produktif.
“Kita harus jaga di usia produktif ini tidak terpengaruh pengguna narkotika menjaga karena setiap saat orang bisa terpengaruh pengguna narkotika,” paparnya.
Hal itu diungkapkan Sufyan Syarif saat menghadiri Deklarasi Kampus Anti Narkotika di Universitas Sanggabuana YPKP Jl. Suci Bandung, Rabu (6/2/2019). (humas jabar/Pun)