Tsunami Selat Sunda: Kenapa Masyarakat Lebih Suka Berita Duka Lara?

- Wartawan

Kamis, 27 Desember 2018 - 07:58

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANTEN [spjnews.net]_ Tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) lalu menyisakan duka. Berita-berita mengenai keadaan di Banten dan Lampung menjadi topik hangat di mesin pencari.

Di antara semua pemberitaan, yang paling mendapat perhatian adalah duka lara yang terjadi. Seperti berapa jumlah korban, dampak bencana, hingga siapa saja korbannya.

Sedangkan porsi pembelajaran yang bisa diambil dari peristiwa bencana kurang mendapat perhatian dari publik.

Menurut Listyo Yuwono, pakar psikologi kebencanaan, ini merupakan fenomena yang lumrah terjadi pada bencana berskala besar.

Masyarakat Masih Reaktif

Meski begitu, Listyo menyoroti pentingnya masyarakat mengambil pelajaran tentang bencana yang terjadi.

“Fenomena yang banyak terjadi masyarakat lebih berfokus pada dampak atau duka laranya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat kita masih bersifat reaktif daripada proaktif mencegah terjadinya risiko bencana,” ungkap Listyo  Rabu (26/12/2018).

“Kesadaran akan potensi bencana dan pengenalan mitigasi bencana yang sesuai dengan ancaman bencana yang dapat dialami di daerahnya masih tergolong rendah,” imbuhnya. Listyo menambahkan, bahkan masyarakat yang tidak terkena bencana masih memiliki keyakinan bahwa bencana yang terjadi di daerah lain tidak akan terjadi di daerahnya. Itu karena belum pernah terjadi atau tidak ada kesejarahan bencana di wilayah tersebut.

“Banyak masyarakat yang tidak mengetahui potensi bencana di daerahnya dan tidak mengikuti informasi terbaru pemetaan potensi bencana,” ujar Listyo.

“Masyarakat juga masih belum menyadari sebagai agen pendidikan bencana sehingga meletakkan tanggungjawab penanganan bencana kepada pemerintah ataupun organisasi penanganan bencana,” sambungnya.

Peran Media

Selain karena masyarakat Indonesia yang dinilai masih sangat reaktif menanggapi bencana, fenomena ini juga terjadi karena peran media. ” Bencana yang terjadi dalam skala besar selalu diliput dan menjadi fokus atau trending topic media,” kata Listyo.

“Media selama ini lebih banyak menginformasikan atau memberitakan tentang proses kejadian bencana dan dampaknya sehingga masyarakat fokus pada duka lara dibandingkan edukasi pembelajaran bencana,” imbuhnya.

Untuk itu, menurut dosen psikologi di Universitas Surabaya tersebut, media seharusnya punya peran ideal sebagai sarana memberi informasi terkait bencana, dampak dan edukasi mitigasi bencana untuk pengurangan risiko bencana. Di samping itu, Listyo menyarankan masyarakat harus lebih aktif dalam mitigasi bencana.

Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat tangguh bencana, sekolah tangguh bencana, dan keluarga tangguh bencana. Nantinya ini akan menjadi bentuk peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.[kompas]

Berita Terkait

Perwakilan PT. RBPN Hadiri Resepsi Pernikahan drg. Luthfianisa Putri Karlina, MBA
Yudha Puja Turnawan ” Negara Wajib Memberi Dukungan Kepada Penyandang Disabilitas “
Maxim Karawang Bersama Mitra Pengemudinya Berhasil Selamatkan 10 Orang Lebih Lewat Kegiatan Donor Darah
Lebih dari 40 Mitra Maxim di Bandung Sumbangkan Darah, Bantu Rumah Sakit Selamatkan Lebih Banyak Nyawa
Reses, Legislator Yudha Puja Turnawan Serap Aspirasi Penting Di Desa Haurpanggung
Dewan Pendidikan Garut Soroti 212 Rotasi Kepsek Segera Dilakukan
BAGUNA Jabar Bersama Yudha Puja Turnawan Kunjungi Warga Dampak Bencana Banjir
HIMAFA : Hati – Hati Ada Upaya Adu Domba, Potongan Video KH. Abdul Mujib di Bentrokan Dengan KDM

Berita Terkait

Jumat, 18 Juli 2025 - 05:47

Polres Jombang dan Kodim 0814 Jombang Gelar Olahraga Bersama untuk Perkuat Sinergitas TNI-POLRI

Jumat, 18 Juli 2025 - 03:08

Poktan Murong Santren Jombang Berprestasi Nasional Dalam Program SAKA Jatim 2025

Kamis, 17 Juli 2025 - 10:05

Pemkab Takalar Pastikan Warga Miskin Terjamin Akses Kesehatan Lewat BPJS Non-Mandiri

Kamis, 17 Juli 2025 - 06:28

Pimpin Rapat Percepatan Penurunan Stunting, Wakil Bupati Takalar Mengajak Seluruh Stakeholder Bersinergi dan Berkolaboratif

Kamis, 17 Juli 2025 - 02:46

Tidak Hanya Suplay Air Bersih, Lapangan Taruna Resmi Jadi RTH Baru

Rabu, 16 Juli 2025 - 07:03

Desa Jombang Resmikan SPAM, Dorong Sekolah Adiwiyata, dan Gencarkan Perlindungan Pekerja

Rabu, 16 Juli 2025 - 04:46

Ketidak Harmonisan Bupati dan wakilnya diduga Semakin Meruncing

Senin, 14 Juli 2025 - 05:50

Kapolres Jombang Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Semeru 2025

Berita Terbaru