SPJNEWS | PURWAKARTA – Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi pernyataan Capres no urut 02 Prabowo Subianto. Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan bahwa Indonesia akan punah jika dirinya tidak terpilih menjadi Presiden di Pilpres 2019.
Menurut Dedi, masyarakat Indonesia merupakan tipe masyarakat mandiri yang tidak bergantung pada orang per orang. Hal ini disampaikan Ketua DPD Golkar Jabar itu di kantor barunya. Tepatnya, di Tajug Gede Cilodong, Jalan Raya Bungursari, Purwakarta, Selasa (18/12/2018).
“Indonesia ini negeri yang tidak tergantung kepada orang lain. Belanda pergi kita tetap mandiri. Jepang pergi kita tetap mandiri. Pemimpin terus berganti, rakyat kita tetap mandiri dan Indonesia tetap kokoh, tidak punah,” katanya.
Sebagai contoh, Dedi menjelaskan peradaban masyarakat Baduy, di Kampung Kanekes, Provinsi Banten. Menurut dia, masyarakat tersebut berhasil membangun sistem peradaban tanpa melibatkan unsur formal negara.
“Lihat itu masyarakat Baduy, mereka tidak tergantung kepada pemerintah. Mereka tetap hidup dan bahkan bisa membangun. Sistem pertanian mereka itu terbaik di dunia. Cadangan pangan mereka luar biasa. Mereka melakukan itu tanpa camat, tanpa bupati, tanpa gubernur. Apakah mereka punah tanpa pejabat? Tidak, mereka tetap hidup,” ujarnya.
Visi Bung Karno dalam Visi Jokowi
Atas hal tersebut, Dedi bersepakat dengan visi Jokowi-Ma’ruf yang mengedepankan asas gotong-royong. Menurut dia, asas tersebut menjadi soko guru dalam pembangunan nasional berdasarkan asas kemandirian rakyat. Sehingga, ke depan rakyat Indonesia dapat berdiri di kaki sendiri sesuai visi Bung Karno.
Meski begitu, dirinya mengaku tetap menghormati pernyataan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden RI. Akan tetapi, penghormatan tersebut bukan tanpa catatan. Dedi berpandangan bahwa Prabowo terlalu percaya diri untuk memenangi Pilpres 2019.
“Indonesia akan tetap ada dan tidak akan punah tapi kita hormati pernyataan beliau. Tentu, beliau memiliki argumentasi sendiri atau timnya nanti memberikan argumentasi. Saya sih memandang itu sebagai pernyataan terlalu percaya diri,” katanya. (jar)