Dengan revolusi mental akan menuntun anda untuk mampu memaksimalkan bakat yang telah diberikan Allah SWT, maka ilmu anda sukai, rizki yang dikaruniaNya dan pekerjaan yang sesuai dengan diri anda. Jadi ingatlah bahwa barangsiapa memiliki tingkah santun, perasaan yang sehatdan akhlak yang mulia maka dia akan membuat dirinya dan orang lain berbahagia dan akan mendapatkan hati yang tenang dan keadaan jiwa yang sejuk. Dengan begitu hiburlah hati anda karena hati itu cepat bosan dan mudah merasa letih. Lakuanlah kegiatan yang variatif dan pilihlah kegiatan yang paling banyak member hikmah dan berbagai ragam pengetahuan.
Dengan memperhatikan pokok pikiran diatas, maka segala usaha dalam menjlankan revolusi mental akan ditentukan seberapa jauh sikap dan perilaku yang terpola harus mampu melaksanakan prinsip-prinsip yang diungkapkan dibawah ini:
Pertama, prinsip pembinaan diri sendiri artinya kemampuan meweujudkan kedewasaan diri melalui pemanfaaatan dari pengalaman dan peristiwa kehidupan yang dialaminya.
Kedua, prinsip pembinaan yang berkesinambngan artinya mendalami makna nilai dalam kehidupan merupakan proses yang panjang.
Ketiga, prinsip menjalankan tugas masa depan artinya dapat membentuk kemmapuan agardalam mejaankan kegiatan secara efektif.
Keempat, prinsif tingkat kesiapan artinya dapat merangsang perkembangan dari tingkah laku yang dihubungan dengan nilai akan berhasil secara signifikan.
Kelima, prinsip internalisasi dan individuasi artinya tingkah laku dibri kesempatan untuk menghayati dari suatu peristiwa memalui pengalaman dari pemain peran itu sendiri.
Keenam, prinsip sosialisasi artinya bahwa nilai-nilai hidup yang dipelajari barulah betul-betul berkembang apabila telah dapat dikaitkan dalam kontek kehidupan bersama.
Ketujuh, prinsip konsitensi dan kohoresi artinya bahwa tingka laku yang menjadi ungkapan nilai-nilai hidup lebih mudah terpola apabila dipelajari secara konsisten dan kohorensi.
Kedelapan, prinsip sebab akibat artinya bahwa tingah laku terpola lebih mudah diperkuat apabila konskwnsi tingkah laku itu selalu nampa sebagai hubungan sebab akibat yang fungsional.
Kesembilan, prinsip intergrasi artinya bahwa nilai-nilai hidup itu tidak cukup dipelajari sebagai ilmu semata-mata tetapi harus dintergraikan dengan seluruh problem kehidupan.
Kesepuluh, prinsip lingkungan yang kondusif artinya bahwa nilai-nilai hidup itu akan berkembang subur hanya apabila didukung oleh lingkungan yang serasi.
Kesebelas, prinsip komperehensif artinya bahwa untuk menumbuhkan satu tingkah laku terpola yang berkembang dalam konteks nasional diperlukan pendekatan pembinaan yang bersifat menyeluruh.
Keduabelas, prinsip objektivitas artinya untuk dapat dihayati dalam kata senarnya nilai-nlai hidup tidak dapat ditanam paksa secara dogmatic dan indoktriner tetapi harus dipupuk dengan pemahaman objektif agar tngkah laku terpola yang diingini senantiasa memiliki daya sesuai yang sehat.
7. Penutup. Bertitik tolak dari pemikiran mengenai “MANUSIA INDONESIA” yang diungkap oleh Mochtar Lubis dan Kebudayaan Mentalitas dan pembangunan oleh Koentjraningrat” memberikan inspirasi kepada penulis untuk dapat mengutarakan “KEKUATAN MENGUBAH KEADAAN” sehingga pemikiran yang berkaitan dengan “Meretas jalan menjadi diri sendiri” maka pikiran yang terkait dengan” jiwa tanpa topeng kepalsuan” menjadi landasan menguraikan GAYA KEPEMIMPINAN YANG MEMPENGARUHI PROSES REVOLUSI MENTAL DALAM MENGUBAH KEADAAN.
Sejalan dengan pemikiran diatas, usaha mengubah keadaan dengan tujuan “MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN YANG KONTRAVERSIAL” dengan pendekatan semua pihak dapat menerimanya sebagai kekuatan pikiran yang kita sebut “KEPEIMPINAN PANCASILA” sebagai model, dengan memperlihatkan pengaruh kedalam gaya yang terkait dengan SIKAP, PERILAKU DAN KEPRIBADIAN.
Oleh karena itu, pemikiran diatas menjadi sumber untuk MELETAKAN LANDASAN BUDAYA BERBANGSA DAN BERNEGARA DALAM KEPEMIMPINAN MASA DEPAN, dengan mengaktualisasi 12 prinsip untuk mewujudkan tingkah laku terpola mencakup, 1) Pembinaan diri sendiri; 2) Pembinaan berkesinambungan; 3) Tugas masa depan; 4) Tingkat persiapan; 5) Internalisasi dan induviduasi; 6) Sosialisasi; 7) Konsisten dan koherensi; 8) Sebab akibat; 9) Integrasi; 10) Lingkungan yang kondusif; 11) Komprehensif; 12) Objektivitas.
Prinsip-prinsip tersebut menjadi bermakna dalam menumbuh kembangkan tingkah laku terpola yang pada dasar mempunyai persamaan pokok dalam dua hal apa yang disebut dengan, 1) penghargaan pada kodrat manusia; 2) sifatnya yang positif dan memperayai. Namun demikian kita harus pula menjalankan prinsip apa yang kita sebut dengan nilai-nilai hidup mempunyai konskwensi baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan social.
Akhirnya keberhasilan kepemimpinan Kontraversil dapat dibangun bila kebersamaan pola piker bersama-sama melihat dan memahami demensi yang disebut dengan:
MENTAL terkait cara kita berpikir dan apa yang kita pikirkan memiliki daya mencipta dan menghancurkan yang luar biasa untuk menciptakan hasil yang kita inginkan di hidup kita dan dunia yang luas;
ROH AGUNG terkait kita memperkuat demensi ini dengan cara tetap menyadari motivasi kita untuk melayani, jika cara tetap menyadari motivasi kita untuk melayani. Jika kita terlalu menekankan kepentingan diri sendiri atau mengorbankannya kita akan mengalami kegoncangan. Menghubungkan diri secara aktif dengan Roh melalui do’a dan meditasi dapat membantu kita tetap menyadari energy dan kekuatan yang dimiliki untuk merawat hidup kita.
EMOSI terkait energy emosi juga merupakan kekuatan yang dapat mengubah mimpi menjadi kenyataan dimana ia member kita kekuatan untuk bertindak dan memberikan konstribusi yang unik. Tanpa perasaan ini kita akan kekurangan gairah hidup dan tidak dapat megalami keterlibatan yang penuh dalam hubungan.
FISIK terkait dimana nilai penting kesehatan fisik untuk menjamin hidup yang memuaskan. Kita hanya perlu lebih menyadari cara kita merawat diri sendiri dan kemudian mengambil langkah aktif untuk mendukung demnsi hidup yang penting ini.
Akhirnya pentingnya memahami Gaya Kepemiminan Kontraversial dapat diwujudkan dalam kalangan LSM GMBI menjadi GMBI SAMPAI MATI – NKRI HARGA MATI, maka sambutlah salam fajar menyingsing ini:
“Hari ini hidup justru yang menetukan kehidupan kita…
Dalam kebagian dari pada wujud hidup anda…
Kebahagiaan pertumbuhan…kegemilangan keindahan…
Keagungan tindakan… .kemarin hanya suatu impian….
Besok satu pandangan….Tetapi hari ini bila hidup baik…
Akan membuat tiap hari kemarin satu impian kebahagiaan…
Karenanya manfaatkan sebaik-baiknya hari ini….
Demikian salam sambutan fajar menyingsing………( Tamat )